Sani Dinar Saifuddin, Direktur Optimasi Feedstock & Produk di PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI), kini terlibat dalam kasus dugaan korupsi terkait tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina Niaga. Kejaksaan Agung (Kejagung) mengungkapkan kerugian negara mencapai Rp193,7 triliun akibat kasus ini. Proses penyelidikan masih berlangsung, dan masyarakat menantikan langkah hukum yang akan diambil terhadap Sani Dinar Saifuddin. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), harta kekayaan Sani Dinar Saifuddin tercatat sebesar Rp15,7 miliar. Harta kekayaan ini terdiri dari aset properti seperti tanah dan bangunan senilai, alat transportasi dan mesin, harta bergerak lainnya, investasi dalam surat berharga, kas, dan setara kas. Dengan total aset mencapai Rp15.722.913.942, kasus ini menjadi sorotan publik mengingat posisi strategis Sani di anak perusahaan Pertamina yang bertanggung jawab atas distribusi bahan bakar di Indonesia. Penegakan prinsip akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan perusahaan BUMN menjadi fokus KPK dalam mengusut kasus ini.
