Jantung berdebar atau deg-degan setelah berolahraga seringkali terjadi dan dianggap sebagai hal yang biasa. Namun, jika detak jantung tetap kencang dan tidak beraturan saat sedang istirahat, hal ini bisa menjadi gejala aritmia yang perlu diwaspadai. Gejala ini menjadi lebih serius jika terjadi secara terus-menerus dan disertai dengan sakit dada.
Menurut penjelasan dari dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Ignatius Yansen dari Eka Hospital BSD, aritmia adalah gangguan irama jantung yang dapat membuat jantung berdetak tidak teratur, baik terlalu cepat (takikardia) maupun terlalu lambat (bradikardia). Memahami gejala yang muncul dapat membantu seseorang untuk segera berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan penanganan yang tepat.
Deg-degan pada jantung sebenarnya adalah kondisi di mana seseorang merasakan denyut jantung dengan jelas, meskipun kondisi ini tidak selalu berarti bahwa seseorang mengalami aritmia. Biasanya, irama normal jantung manusia dewasa adalah antara 60-100 detak per menit. Jika seseorang merasakan deg-degan namun detak jantung masih berada dalam kisaran angka tersebut, maka kondisi ini masih dapat dianggap normal.
Namun, jika denyut jantung berada di bawah 60 detak dalam satu menit (bradikardia) atau di atas 100 per menit (takikardia), maka itu bisa menjadi tanda adanya aritmia. Penting untuk memahami gejala dan mengidentifikasi kondisi jantung yang tidak normal agar dapat segera ditangani dengan tepat.
