Kereta Api Indonesia (KAI) terus berupaya meningkatkan efisiensi dan keandalan operasionalnya dengan mengadopsi teknologi terbaru. Salah satu langkah penting yang diambil adalah mempromosikan inovasi internal dan bekerjasama dengan institusi akademik, seperti dengan Universitas Gadjah Mada (UGM). Pada acara peluncuran inovasi Ground Detector Lokomotif yang dikembangkan oleh karyawan Depo Lokomotif Bandung, KAI menegaskan pentingnya deteksi risiko gangguan sebelum terjadinya kerusakan besar pada lokomotif. Ini memberikan manfaat bagi layanan kereta api dengan meningkatkan efisiensi, keandalan, dan keselamatan operasional.
Kolaborasi antara KAI dan UGM membuktikan bahwa transfer pengetahuan antara akademisi dan industri transportasi sangat penting dalam penerapan inovasi. Selain itu, perlu dijaga pula pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mendukung keberlanjutan inovasi. KAI berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi karyawannya dengan menyediakan program studi lanjut dan pelatihan riset berbasis inovasi. Hal ini membantu KAI mengurangi ketergantungan pada teknologi impor.
Dengan melakukan reverse engineering terhadap teknologi yang ada, KAI juga menciptakan langkah strategis dalam mengembangkan teknologi yang lebih andal dan efisien. KAI yakin bahwa dengan terus mendorong inovasi dan menjalin kerja sama strategis, perusahaan ini dapat memperkuat posisinya dalam industri perkeretaapian nasional. KAI akan terus memacu budaya inovasi di lingkungan kerjanya dan membina kemitraan yang kuat dengan berbagai pihak terkait. Hal ini bertujuan agar inovasi yang dihasilkan tidak hanya bermanfaat bagi pelanggan, tetapi juga untuk masyarakat luas.