30.5 C
Jakarta
HomeOpiniGenerasi Emas di Negara Industri Baru: Potensi dan Harapan

Generasi Emas di Negara Industri Baru: Potensi dan Harapan

Sektor industri manufaktur di Indonesia dianggap sebagai tulang punggung ekonomi nasional berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada 5 Februari 2025. Industri manufaktur berkontribusi sebesar 18,98 persen terhadap perekonomian pada tahun 2024 dan lebih dari 75 persen ekspor Indonesia berasal dari sektor ini. Selain itu, industri manufaktur juga menjadi salah satu sektor dengan jumlah penyerapan tenaga kerja terbesar. Memasuki era generasi emas, para generasi muda diharapkan mampu membantu mendukung pertumbuhan industri manufaktur Indonesia yang merupakan negara industri baru.

Generasi muda yang sedang mempersiapkan diri untuk berkarir di sektor industri manufaktur perlu mengasah tidak hanya keterampilan teknis, namun juga keterampilan non-kognitif seperti kolaborasi, kecerdasan emosional, dan pemecahan masalah. Dengan perubahan cepat dalam era digital, generasi muda harus mampu beradaptasi dengan teknologi baru, isu keberlanjutan, dan dinamika sosial yang semakin kompleks. Indonesia, sebagai negara industri baru, perlu terus mengembangkan kualitas sumber daya manusia muda agar dapat bersaing dalam pasar global.

Indonesia tergolong sebagai negara industri baru yang memiliki potensi ekonomi yang baik namun belum mencapai status negara maju. Dengan Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang melimpah, Indonesia memiliki kesempatan untuk bersaing di tingkat internasional. Namun, perhatian terhadap perkembangan Gini Ratio dan peningkatan kualitas SDM perlu terus ditingkatkan agar Indonesia dapat terus berkembang sebagai negara industri baru menuju negara maju. Peran generasi emas, terutama generasi milenial dan gen Z, sangat penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 melalui pendidikan dan pelatihan yang berkualitas.

Pemerintah perlu merancang langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan SDM dalam sektor industri manufaktur, seperti pengembangan pendidikan vokasi, pendirian inkubator bisnis, dan pembangunan Pusat Industri Digital 4.0. Generasi muda perlu menguasai keterampilan literasi digital, kecerdasan buatan (AI), dan analisis data untuk mampu bersaing di era ekonomi digital. Dengan lebih dari 75 persen populasi Indonesia berada dalam usia muda, negara ini memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan ekonomi global jika dapat memanfaatkan bonus demografi dengan baik.

Dengan semakin berkembangnya teknologi dan persaingan global, generasi muda, terutama generasi milenial dan gen Z, harus siap menghadapi tantangan masa depan dengan keterampilan yang relevan dan inovatif. Kemampuan untuk berpikir kreatif, memahami teknologi digital, dan beradaptasi dengan perubahan akan menjadi kunci sukses bagi generasi emas Indonesia. Dengan upaya bersama dari pemerintah, dunia usaha, dan generasi muda, Indonesia dapat terus melangkah maju sebagai negara industri baru yang mampu bersaing di dunia global.

Berita Terbaru

Berita Populer