Di tengah perubahan dunia yang semakin cepat, anak-anak perlu lebih dari sekadar kecerdasan akademik untuk berkembang dengan baik. Psikolog Anak dan Remaja, Anastasia Satriyo, M.Psi, menekankan pentingnya resiliensi dalam membentuk anak-anak yang “jenius” di era modern. Menurutnya, kecerdasan tidak hanya terkait dengan IQ, tetapi juga melibatkan kemampuan adaptasi, ketahanan mental, dan soft skills.
Dalam sebuah acara talkshow bertajuk “From Childhood to Career: The Power of Lifelong Learning”, Anastasia menjelaskan bahwa kemampuan anak untuk beradaptasi dan memiliki ketahanan emosi menjadi kunci utama keberhasilan di masa kini. Menurutnya, dalam zaman yang terus berubah dengan cepat, resiliensi dan soft skills jauh lebih berharga daripada hanya kecerdasan intelektual.
Anastasia juga menyoroti fenomena “strawberry generation” yang melambangkan generasi muda yang rapuh dalam menghadapi tekanan. Menurutnya, generasi yang sukses adalah generasi yang memiliki daya lenting seperti bola basket yang dapat melambung kembali setelah jatuh.
Dalam mendampingi proses tumbuh kembang anak, Anas menekankan pentingnya kesiapan mental dan kematangan emosional bagi orangtua. Di era digital seperti sekarang, orangtua perlu memberikan bekal skill dan keterampilan yang tepat bagi anak-anak. Meskipun teknologi membuat hidup menjadi lebih mudah, namun juga membawa dampak yang perlu diwaspadai. Anak-anak di era digital ini tumbuh dengan segala sesuatunya dapat diperoleh secara instan, sehingga penting untuk dibarengi dengan kemampuan berpikir kritis dan pemahaman sosial yang baik.
