32.4 C
Jakarta
HomeOpiniPemerintahan Kosmopolitan: Penemuan dan Wawasan Menjanjikan

Pemerintahan Kosmopolitan: Penemuan dan Wawasan Menjanjikan

Situasi kegentingan demokrasi menjadi perhatian utama yang diungkapkan oleh The Economist, baik di Indonesia maupun di berbagai negara lain di dunia. Globalisasi memperlihatkan penurunan signifikan terhadap demokrasi selama satu dekade terakhir, bahkan ada gelombang balik ke otoritarianisme. Masalah terjadi ketika kepentingan ekonomi global seringkali lebih diutamakan daripada hak asasi manusia, dimana negara lebih cenderung melindungi investasi perusahaan multinasional daripada menghormati hak warganya. Hal ini menunjukkan bahwa demokrasi secara global menghadapi penurunan yang cukup serius.

Globalisasi menjadi pemicu pergeseran paradigma terhadap demokrasi tradisional. Menurut Held, demokrasi konvensional tidak lagi mampu menangani kompleksitas dan tantangan globalisasi. Beberapa kelompok sarjana membagi pandangan terhadap globalisasi, dengan pendukung hiperglobalis menyatakan bahwa negara tradisional tidak lagi relevan dalam ekonomi global. Kelompok transformasionalis meyakini bahwa globalisasi menjadi kekuatan utama di balik perubahan sosial, ekonomi, dan politik yang sedang terjadi. Sementara kelompok skeptis menunjukkan bahwa globalisasi tidaklah fenomena baru dan dapat mengakibatkan ketimpangan ekonomi yang semakin melebar di antara negara-negara.

Dalam konteks demokrasi, globalisasi ekonomi menunjukkan dampak negatif yang signifikan. Kekuatan politik dari perusahaan multinasional telah mengancam demokrasi karena dominasi pasar atas negara. Semakin besar kekuatan politik korporasi, semakin lemah kekuatan politik rakyat, yang mengakibatkan terkikisnya makna demokrasi. Untuk mengatasi tantangan ini, Held mengusulkan konsep pemerintahan kosmopolitan berdasarkan prinsip keadilan global, hak asasi manusia universal, dan akuntabilitas lintas batas. Hal ini menekankan pentingnya penguatan organisasi global untuk memastikan prinsip-prinsip demokrasi tetap dijaga dalam menghadapi isu-isu global yang kompleks seperti perubahan iklim, perdagangan internasional, dan migrasi. David Held juga menyoroti evolusi demokrasi modern dalam konteks globalisasi yang semakin intensif.

Dari berbagai pandangan dan pemikiran tersebut, demokrasi dalam konteks globalisasi menjadi semakin relevan dan memerlukan pemikiran yang integratif serta solusi yang inklusif bagi masa depan demokrasi di tingkat global.

Berita Terbaru

Berita Populer