Home Opini Potensi Kedaulatan Pangan Indonesia: Temuan Menjanjikan

Potensi Kedaulatan Pangan Indonesia: Temuan Menjanjikan

0

Presiden Prabowo menegaskan bahwa kedaulatan pangan adalah pilar utama dalam menciptakan ketahanan nasional. Bukan hanya tentang swasembada, kedaulatan pangan juga mencakup upaya menciptakan sistem pangan mandiri, berkelanjutan, dan tahan terhadap berbagai ancaman global seperti ketergantungan impor. Untuk mengatasi tantangan seperti konversi lahan, perubahan iklim, dan ketergantungan impor, diperlukan inovasi teknologi, pemanfaatan lahan suboptimal, dan kolaborasi lintas sektor.

Program intensifikasi dan ekstensifikasi lahan yang diluncurkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) menjadi salah satu strategi untuk mengatasi konversi lahan pertanian. Program tersebut meliputi perluasan areal tanam melalui pompanisasi, optimasi lahan rawa, tumpang sisip padi gogo, dan pencetakan sawah baru. Selain itu, optimasi lahan rawa menjadi solusi strategis dalam mendukung kedaulatan pangan, dimana lahan rawa yang tersebar di berbagai provinsi dimanfaatkan melalui perbaikan prasarana air.

Perubahan iklim juga menjadi ancaman serius bagi sektor pertanian, dengan fenomena kemarau panjang dan intensitas curah hujan yang ekstrem dapat mengganggu pola tanam dan produksi pangan nasional. Pemerintah telah mengembangkan program adaptasi berbasis teknologi untuk mengatasi tantangan ini, melalui langkah-langkah seperti pengelolaan pola tanam berbasis iklim dan penggunaan varietas tanaman tahan cuaca ekstrem.

Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam mewujudkan kedaulatan pangan dan posisi Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Melalui penggunaan teknologi digital, penguatan kelembagaan, dan perlindungan harga pembelian pemerintah, Indonesia dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan efisiensi rantai pasok pangan. Transformasi pertanian menuju era modern dan berkelanjutan diperlukan melalui penguatan infrastruktur logistik dan hilirisasi produk pertanian.

Dalam menghadapi berbagai tantangan dalam sektor pertanian, Indonesia dapat belajar dari negara-negara lain seperti Belanda, Jepang, dan Australia. Reformasi kebijakan pertanian berbasis keberlanjutan, dukungan terhadap inovasi teknologi, dan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan komunitas petani menjadi langkah awal menuju pertanian modern dan berkelanjutan. Dengan semangat kerja keras, inovasi, dan kolaborasi, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi lumbung pangan dunia dengan komitmen dari seluruh elemen bangsa dan kebijakan yang proaktif dari pemerintah.

Exit mobile version