29 C
Jakarta
HomeBerita"Strategi Mengurangi Putus Kuliah di Perguruan Tinggi"

“Strategi Mengurangi Putus Kuliah di Perguruan Tinggi”

Mahasiswa yang terpaksa berhenti kuliah di tengah jalan menjadi perhatian serius, dengan lebih dari 375 ribu mahasiswa di Indonesia menghentikan studi mereka pada tahun 2022. Faktor utama yang menyebabkan mahasiswa putus kuliah antara lain alasan psikologis, nilai akademik yang tidak memenuhi syarat, tekanan pekerjaan, dan terutama masalah finansial. Biaya pendidikan tinggi yang terus meningkat menambah beban bagi keluarga dengan pendapatan terbatas, sehingga solusi seperti beasiswa sering kali tidak mencukupi.

Perguruan tinggi memiliki tanggung jawab untuk memastikan setiap mahasiswa memiliki kesempatan yang sama untuk menyelesaikan pendidikan mereka. Contohnya, Universitas Islam Nusantara (Uninus) Bandung berkolaborasi dengan OttoDigital melalui OttoEdu untuk menyediakan layanan pendanaan pendidikan yang membantu mahasiswa mengatasi kendala finansial. Layanan ini memberikan cicilan 0% dengan penyaluran dana langsung ke universitas untuk memastikan transparansi.

Kolaborasi antara perguruan tinggi dan mitra eksternal untuk solusi pendanaan dapat membantu mahasiswa melanjutkan studi tanpa khawatir tentang hambatan finansial. OttoEdu dari OttoDigital dan Danacita dirancang untuk memberikan solusi pendanaan yang terjangkau dan transparan, dengan pendanaan yang disalurkan langsung ke universitas. Dukungan penjamin dari wali mahasiswa dan sistem digital yang terintegrasi memastikan keamanan proses dan akses yang cepat.

Kepala Biro Perencanaan, Keuangan, dan Aset (BPKA) Uninus menyampaikan harapannya bahwa solusi seperti OttoEdu dapat menjadi inspirasi bagi universitas lain dalam mendukung kelanjutan pendidikan mahasiswa. Dukungan yang diberikan oleh solusi pendanaan ini membantu ribuan mahasiswa di Uninus untuk melanjutkan studi tanpa terkendala masalah keuangan. Melalui kolaborasi semacam itu, perguruan tinggi dapat memperkuat dampak sosial mereka sambil menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih inklusif untuk masa depan yang lebih cerah bagi generasi penerus bangsa.

Berita Terbaru

Berita Populer