Guru honorer di Kota Cilegon mengalami kesulitan akibat belum dibayarkannya honor mereka sejak Oktober hingga Desember 2024. Hal ini membuat sejumlah guru terjerat utang, bahkan harus mengandalkan pinjaman online dengan jumlah yang cukup besar. Ketua Forum Komunikasi Guru dan Tenaga Honorer (FKGTH) Kota Cilegon, Somy Wirardi, menegaskan kondisi tersebut saat mengadakan aksi unjuk rasa di depan Kantor Walikota Cilegon. Menurut Somy, keterlambatan pembayaran honor selama tiga bulan disebabkan oleh defisit anggaran Pemkot Cilegon, meskipun sebenarnya telah dianggarkan dalam Peraturan Wali Kota (Perwal) dan Peraturan Daerah (Perda) sejak 2021. Hal ini menimbulkan kekecewaan di kalangan guru honorer, karena program yang dianggap lebih penting justru lebih diprioritaskan oleh pemerintah kota. Somy juga menyampaikan rencananya untuk mengirimkan surat somasi kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) dan Polres Cilegon guna meminta keadilan dan melakukan audit terhadap penggunaan anggaran Pemkot. Kasus ini menjadi sorotan publik karena mencakup nasib para guru honorer yang sangat bergantung pada honor mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup.