27.6 C
Jakarta
HomeBerita"XRP Price Analysis 2025: Bullish Trends and Risks"

“XRP Price Analysis 2025: Bullish Trends and Risks”

Pada awal tahun 2025, XRP memulai dengan kenaikan 5% sepanjang tahun hingga mencapai $2.46 pada tanggal 7 Januari. Dengan indikator teknis dan analisis pasar menunjukkan potensi keuntungan yang signifikan, para penggemar dan investor XRP memiliki alasan untuk tetap optimis. Namun, tetap diperlukan kewaspadaan karena mata uang kripto ini menghadapi level resistensi kritis dan potensi dampak dari peristiwa makroekonomi.

Saat ini, harga XRP mengalami penurunan 4.66% menjadi $2.3322 pada saat artikel ini ditulis pada tanggal 8 Januari. Dengan harga XRP mencapai titik tertinggi di $2.4681 dan terendah di $2.2581 dalam 24 jam. Grafik harga XRP menunjukkan bahwa nilai RSI XRP relatif rendah karena berada di bawah 50, yang berarti tren penjualan lebih dominan daripada tren pembelian. Garis MACD XRP juga turun dengan jelas sehingga potensi bearish bisa terjadi di masa depan.

Pola bendera bullish pada XRP menunjukkan potensi kenaikan sebesar 70%. Jika XRP berhasil menembus level ini, harga bisa melonjak hingga $4.17—sebagai dukungan atas pandangan bullish ini ada Indeks Kekuatan Relatif (RSI) yang saat ini berada di sekitar 60, menunjukkan adanya ruang untuk momentum naik tanpa menjadi kelebihan beli. XRP juga bertahan di atas level dukungan kunci yaitu $2.03, yang memperkuat pandangan bullish.

Pedagang veteran Peter Brandt mengidentifikasi pola bendera setengah tiang pada grafik mingguan XRP, yang bisa mendorong kapitalisasi pasar token ini hingga $500 miliar, yang setara dengan harga $6.40—262% lebih tinggi dari level saat ini. Namun, Brandt memperingatkan bahwa pola ini harus diselesaikan dalam enam minggu untuk menghindari hasil bearish. Open Interest (OI) XRP melonjak dari $2.71 miliar menjadi $4.49 miliar pada tanggal 7 Januari. Historisnya, lonjakan OI seperti ini sebelumnya telah menyebabkan kenaikan harga yang signifikan, termasuk lonjakan 107% pada bulan Juli 2023 dan lonjakan 100% pada bulan Desember 2024. Potensi risiko yang perlu diwaspadai meliputi level resistensi yang harus dilalui XRP antara $2.48 dan $2.60. Kegagalan untuk menembus level tersebut bisa membatalkan pola bullish dan mengarah ke konsolidasi lebih lanjut atau tren turun potensial. Data on-chain menunjukkan pemegang XRP jangka panjang telah menjual lebih dari $467 juta XRP antara 4 dan 7 Januari. Tekanan penjualan ini telah menyebabkan token sulit untuk mendapatkan kembali level $2.50, yang menandakan risiko potensial ke arah turun. Peristiwa makroekonomi dan politik juga bisa berdampak pada lintasan harga XRP. Sedangkan kebijakan yang pro-kripto dapat menciptakan angin ekor, namun ketidakpastian tetap ada. Jika XRP gagal menjaga dukungan di $2.10, level kritis selanjutnya adalah $1.33. Pelanggaran terhadap dukungan ini bisa memicu breakdown bearish, menghalangi pandangan bullish.

Dalam jangka pendek, skenario bullish akan terjadi jika terjadi breakout di atas $2.60 yang bisa mengarah pada kenaikan hingga $3.74, seperti yang disarankan oleh ekstensi Fibonacci. Sementara itu, skenario bearish akan terjadi jika XRP gagal mempertahankan $2.10 yang dapat menyebabkan penurunan hingga $1.33.

Dalam jangka panjang, perkiraan konservatif menunjukkan harga XRP bisa mencapai $4.17 hingga $6.40, berdasarkan pola teknis dan dinamika pasar. Sementara target optimis mencapai $10 hingga $13, bergantung pada pertumbuhan dominasi pasar dan ekspansi pasar kripto secara lebih luas.

Secara keseluruhan, XRP tetap menjadi pemain kunci di pasar kripto, dengan setup teknis yang menjanjikan dan dinamika pasar bergerak ke arah kenaikan yang substansial di XRP 2025. Namun, investor harus tetap waspada, memantau level resistensi, perkembangan makroekonomi, dan aktivitas on-chain untuk tanda-tanda pembalikan potensial. Mengadopsi rencana keluar strategis, seperti yang disarankan oleh analis, dapat membantu memaksimalkan keuntungan sambil memitigasi risiko.

Berita Terbaru

Berita Populer