Fenomena tumpukan sampah plastik di sekitar Pantai Kedonganan, Jimbaran, Bali terjadi hampir setiap tahun saat musim angin barat, yang merubah keindahan pantai menjadi lautan sampah. Pesisir pantai berpasir putih kini tertutup dengan sampah plastik, kayu, dan berbagai jenis sampah lainnya, menarik perhatian relawan dan aktivis lingkungan. Sungai Watch, sebuah organisasi aktivis lingkungan yang telah lama beroperasi di Pulau Dewata, terus berusaha menjaga kebersihan pantai.

Menurut CEO Sungai Watch, Gary Bencheghib, sampah yang terlihat di Pantai Kedonganan, Jimbaran, berasal dari Pulau Jawa, terutama Jawa Timur berdasarkan merek yang tertera. Untuk mengatasi masalah ini, para relawan dari media sosial maupun warga lokal diundang untuk membersihkan pantai setiap hari. Sejumlah sampah plastik, terutama bekas air minum kemasan, telah berhasil dikumpulkan dan disiapkan untuk didaur ulang.

Gary mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu seminggu, sekitar 100 relawan telah mengumpulkan sebanyak 19 ton sampah plastik di Pantai Kedonganan. Sampah yang berhasil dikumpulkan kemudian dipilah dan didaur ulang sesuai jenisnya. Tindakan pembersihan ini dilakukan untuk mencegah lebih banyak sampah mencemari pantai-pantai di Bali di masa mendatang. Selain itu, Sungai Watch juga berencana untuk melakukan ekspansi ke berbagai daerah di Indonesia.