Indonesia meraih predikat sebagai destinasi ramah muslim terbaik dalam dua tahun berturut-turut, menurut Global Muslim Travel Index tahun 2023 dan 2024. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mencatat adanya perbaikan yang terus dilakukan untuk meningkatkan layanan wisatawan muslim, promosi pariwisata ramah muslim, peningkatan minat belanja, dan masa tinggal pengunjung yang lebih lama. Pada tahun 2024, program tersebut ditingkatkan dengan sertifikasi halal untuk bisnis dan UMKM, Santri Digitalpreneur, e-katalog Masjid Agung Indonesia, global hub of modest fashion, serta kolaborasi bilateral dengan Arab Saudi. Seiring dengan upaya pemerintah, sektor swasta juga turut berperan dalam pembangunan bidang pariwisata, contohnya operator perjalanan Cheria Holiday yang telah merambah hampir 25 kota besar di Indonesia dengan bisnis wisata halalnya. Kolaborasi strategis antara Cheria Holiday dengan Australia juga telah membuka jalan bagi promosi destinasi wisata Australia yang ramah muslim. Kerja sama yang serupa juga terjadi dengan negara lain seperti Hong Kong, Thailand, dan Korea Selatan yang turut meningkatkan layanan ramah muslim di destinasi pariwisatanya. Dengan adanya kolaborasi tersebut, wisatawan muslim Indonesia dapat menemukan referensi tur halal eksklusif yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka. Cheriatna, CEO Cheria Holiday, menyatakan bahwa kolaborasi seperti itu memungkinkan pertumbuhan signifikan dalam jumlah turis muslim yang dibawa ke luar negeri setelah pandemi.
