Plataran, sebuah tempat makan yang terkenal di Jakarta, tidak hanya menawarkan hidangan lezat tetapi juga memperkenalkan warisan budaya dari Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui menu mereka. Dengan menggunakan bahan-bahan lokal khas NTT, setiap sajian di Plataran didesain untuk memperkenalkan keanekaragaman kuliner Indonesia kepada para tamu sambil memperkuat identitas bangsa. Hal ini tercermin dalam hidangan seperti Sup Daun Kelor, yang menggabungkan daun kelor sebagai bahan utama dengan pelengkap seperti tahu, santan, dan sambal terasi. Filosofi di balik menu ini adalah untuk mengangkat bahan lokal menjadi hidangan yang berkelas tanpa kehilangan akar budaya aslinya. Selain itu, hidangan utama seperti Ayam Bakar Manggarai dengan Sambal Kemiri juga menampilkan perpaduan antara teknik memasak tradisional dengan rempah-rempah Nusantara yang unik. Dalam hidangan ini, kemiri digunakan sebagai bahan utama untuk menciptakan rasa khas yang kaya dan autentik. Menu lain yang tidak kalah menarik adalah Sei Sapi Asap, hidangan ikonik dari NTT, yang menggunakan daging sapi yang diasap dengan bumbu khas daerah. Berbagai sajian di Plataran seperti Alu Ndende Bajo, makanan penutup yang menyajikan rasa manis tradisional, juga mengingatkan pada kehidupan sehari-hari masyarakat NTT. Plataran percaya bahwa makanan bukan hanya sekadar untuk menyenangkan lidah, tetapi juga sebagai cara untuk menunjukkan identitas bangsa dan memperkenalkan budaya lokal kepada dunia. Dengan menu yang kaya akan cita rasa dan filosofi yang mendalam, Plataran menciptakan pengalaman kuliner yang menarik dan membangkitkan rasa bangga terhadap keberagaman budaya Indonesia.