Demam berdarah dengue merupakan penyakit yang seringkali sulit dibedakan dengan infeksi lainnya, terutama pada fase awal. Soedjatmiko menjelaskan bahwa gejala awal DBD sering kali mirip dengan penyakit lain seperti tifus atau influenza.
Menurutnya, ciri utama yang bisa dikenali adalah demam tinggi, tubuh lemas, dan rasa nyeri pada tubuh. Gejala-gejala ini bisa juga ditemukan pada infeksi lain, sehingga kadang-kadang sulit untuk membedakan DBD dengan penyakit lain, bahkan bagi tenaga medis sekalipun.
“Kadang-kadang pada hari pertama hingga ketiga, dokter pun masih kesulitan membedakan DBD dengan penyakit lainnya,” kata Soedjatmiko kepada Health Liputan6.com.
Guna memastikan apakah anak terkena DBD, pemeriksaan laboratorium menjadi sangat penting. Selain itu, perlu juga dilakukan pemeriksaan terhadap fungsi hati dan aliran darah untuk memastikan diagnosisnya.
Soedjatmiko mengingatkan agar orang tua tidak hanya mengandalkan penilaian awal saja. Memeriksa anak secara menyeluruh dan melakukan tes laboratorium merupakan langkah yang tepat untuk mendapatkan diagnosis yang lebih pasti.
“Jika hanya mengandalkan pengamatan visual saja, kadang bisa keliru,” tambahnya.
Selain itu, dia juga menegaskan pentingnya deteksi dini untuk mencegah terlambat dalam penanganan. “Jangan tunggu sampai terlambat, karena penanganan yang terlambat bisa sangat berbahaya,” kata Soedjatmiko.