27.2 C
Jakarta
HomeKesehatanAturan Naik Pesawat Terbang pada Ibu Hamil, Kondisi Anemia Boleh Naik Pesawat...

Aturan Naik Pesawat Terbang pada Ibu Hamil, Kondisi Anemia Boleh Naik Pesawat atau Enggak?

Liputan6.com, Jakarta Banyak ibu hamil yang kerap mempertanyakan boleh atau tidaknya naik pesawat terbang pada saat mengandung. Menurut dokter spesialis obstetri dan ginekologi subspesialis fetomaternal Astrid Fransisca Padang secara umum boleh-boleh saja ibu hamil naik pesawat terbang.

“Soal naik pesawat ini pertanyaan dari banyak pasien. Dari kami (dokter obstetri dan ginekologi) mengizinkan sampai usia kandungan 36 minggu,” tutur Astrid.

Mengenai durasi penerbangan, pada usia kehamilan di atas 36 minggu disarankan tidak naik pesawat di atas 6 jam.

“Jangan jauh-jauh, trimester 3 itu di bawah enam jam perjalanan,” kata Astrid.

“Kalau trimester kedua boleh penerbangan di atas 6 jam,” lanjut wanita yang sehari-hari praktik di RSPI Puri Indah Jakarta ini.

Sementara itu, beberapa maskapai pesawat membolehkan di usia kehamilan 37-38 minggu. Namun, ada syarat yakni harus mendapatkan izin dari dokter yang memeriksa ditandai dengan adanya surat dokter untuk memastikan kondisi ibu sehat seperti disampaikan dokter spesialis obstetri dan ginekologi subspesialis kedokteran fetomaternal Better Versi Paniroi di kesempatan berbeda.

Lewat pemeriksaan fisik, dokter bisa memprediksi bahwa kehamilan sang ibu tersebut tidak akan melahirkan dalam waktu dekat. Misalnya lewat pemeriksaan USG dokter bisa melihat panjang serviks atau mulut rahim apakah ada potensi lahir dalam waktu dekat atau tidak.

“Sebenarnya kan yang dikhawatirkan itu kelahiran di pesawat ya,” kata Better ditemui di Jakarta Pusat.

Pada ibu dengan usia kehamilan 34 minggu, lanjut Better, secara teori memiliki potensi kelahiran 10-20 persen. Namun, perlu diingat bahwa pada ibu hamil yang bakal melahirkan pertama kali untuk bisa bukaan 1-3 itu butuh waktu lama.

 

 

 

Source link

Berita Terbaru

Berita Populer