34.1 C
Jakarta
HomeBeritaPolitisi Asal Malaka, pertanyakan Komoditas RPM yang Ditulis Media Radar Malaka

Politisi Asal Malaka, pertanyakan Komoditas RPM yang Ditulis Media Radar Malaka

Malaka, NTT, deliknews – Politisi asal Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur, mempertanyakan hasil komoditas RPM yang diriliskan dalam media Online Radar Malaka, yang berjudul,(” Mengungkap Fakta Keberhasilan Implementasi Program RPM Versus Swasembada Pangan Usungan SN-KT ( Catatan Inyo Molo – Warga Malaka,”)

Politisi asal Malaka, Maksi Nahak, S.ip, pertanyakan dalam rilisan media radar Malaka, pada media, alinie ke 6 bahwa, Program Revolusi Pertanian Malaka (RPM) tersebut terdapat beberapa komoditas. Dinataranya, padi sawah, jagung, kacang, bawang merah, pisang, kambing dan itik. Dari komoditas tersebut, tentunya dapat terealisasikan progres dan anggaranya.

(“Berdasarkan hasil analisis Tim Pakar dan Diknas Teknis, maka berhasil dikembangkan beberapa komoditas yaitu padi sawah, jagung, kacang, bawang merah, pisang, kambing dan itik. Beberapa komoditas ini dikembangkan dengan mempertimbangkan kelayakan, daya dukung lingkungan, serta secara ekonomis lebih cepat menghasilkan income atau pendapatan untuk petani.
Untuk mendukung pengolahan lahan, maka diadakan traktor besar dan hand traktor yang banyak. Bahkan balik tanah untuk masyarakat dilakukan secara gratis. Para penyuluh pertanian diberikan motivasi dengan pengadaan kendaraan operasional roda dua untuk mendukung aktifitas dan mobilitasnya.
Pada masa ini direkrut petugas/ penjaga pintu air untuk mengatur dan memantau distribusi air.” red)

Dengan demikian menjadi pertanyaan, komoditas, jagung, kacang, pisang, kambing dan Itik tersebut, direalisasikannya dimana dan untuk siapa? Lalu, hasil -Nya seperti apa? Sebab dari beberapa komoditas yang rilis dari media Radar Malaka, hingga saat ini, kita tidak pernah dengar. Uangkap sambil tanya,politisi asal Malaka, Maksi Nahak, S. Ip, di Kediamannya, Minggu (8/9/2024)

“Selama ini diketahui masyarakat luas di Kabupaten dari program RPM, balik tanah gratis dan bawang merah. Dan komoditas bawang merah itu pun gagal total karena ada beberapa oknum diperikasa oleh Aparat Penegak Hukum (APH) hingga terbawa ke trali besi,” imbuh Maksi.

Kalau ditelisik dari rilisan media Radar Malaka, patut dipertanyakannya. Selain itu pula, kita minta Bupati Malaka, agar buka kembali lembaran dokumen brita acara pertanggung jawaban di Dinas terkait atas realisasinya komodis jagung, kacang, pisang, kambing dan Itik untuk mengetahui besar penggunaan anggarannya. Kemudia disalurkan ke kelompak masyarakat yang mana dan siapa saja yang mendapatkannya, sehingga kami sebagai masyarakat juga bisa mengetahuinya. Bebernya.

” Untuk buka kembali lembaran dokumen pertanggung jawaban anggaran selama 5 tahun mantan Bupati Periode 2016- 2020, terkait program RPM, apakah pihak dalam hal ini, Inspektorat Kabupaten dan DPRD Kabupaten berani unruk membuka kembali lembaran program mantan Bupati terkait komoditas jagung, kacang, pisang, kambing dan Itik”

Lebih lanjut, selaku masyarakat Malaka mengaharapkan kepada pihak DPRD Kabupaten Malaka untuk intens melakukan pengawasan proyek – proyek yang telah dicanagkan pemerintahan sebelumnya. (Dami Atok)

Source link

Berita Terbaru

Berita Populer