Home Olahraga Tim Basket Tuna Rungu Indonesia Ikut Ajang Asean Deaf Basketball

Tim Basket Tuna Rungu Indonesia Ikut Ajang Asean Deaf Basketball

0

Joshua mengungkapkan, ada sedikit perbedaan antara pertandingan basket biasa dengan pebasket tuna rungu. Karena pemain tidak bisa mendengarkan peluit dari wasit makan dilakukan sebuah terobosan. Ketika pemain tidak dapat mendengar buzzer maupun peluit, diperlukan alternatif dalam bentuk pengibaran bendera untuk menandakan terjadinya pelanggaran.

“Warna bendera yang diangkat mengikuti warna masing-masing tim untuk menghindari kesalahpahaman. Setelah itu, wasit akan menginformasikan melalui bahasa isyarat pelanggaran spesifik apa yang terjadi, dan bagaimana permainan akan dilanjutkan,” jelas Joshua.

Joshua mengungkapkan, Indonesia Deaf Basketball berdiri pada Agustus 2023. Para pebasket tuna rungu melakukan latihan rutin setiap Rabu dan Sabtu. Ada dua kategori yaitu pebasket tuna rungu elit dan senior.

Untuk kategori elit yang merupakan kelompok umur 14 hingga 25 tahun melakukan pukul 14.00-18.00 di Gandaria. Sedangkan kelompok senior yang merupakan kelompok umur 25 hingga 30 tahun melakukan latihan di Delima Scholl Kemang pada pukul 18.00-22.00.

Source link

Exit mobile version