30.1 C
Jakarta
HomeBeritaIntegrasi prinsip Administrasi Negara dengan Teknologi Modern – Aspirasi Publik

Integrasi prinsip Administrasi Negara dengan Teknologi Modern – Aspirasi Publik

Jakarta, aspirasipublik.com – 16 Juli 2024 – Politeknik STIA LAN Jakarta berkolaborasi dengan Asosiasi Ilmuwan Administrasi Negara (ASIAN) dan Badan Keahlian DPR RI menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk “Transformasi Birokrasi Menuju Indonesia Emas 2045”. Acara ini diisi oleh agenda pertukaran pengetahuan dengan pertemuan ilmuwan, konferensi, sesi plenary dan agenda penandatanganan MOU. Tema kegiatan yang diangkat menandai langkah penting dalam menyampaikan visi pemerintah untuk mewujudkan birokrasi yang efisien, transparan, dan berorientasi pada pelayanan publik yang prima sebagai fondasi Indonesia Emas 2045.

*Sambutan dari Plt. Kepala Lembaga Administrasi Negara: Dr. Muhammad Taufiq, DEA*

Dalam sambutannya, Plt. Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr. Muhammad Taufiq, DEA, menekankan pentingnya ilmu administrasi negara dalam menghadapi tantangan dan peluang di era digital governance. Beliau menyatakan, “Saat ini, kita tidak dapat menutup mata terhadap peran yang semakin penting dari ilmu administrasi negara dalam menghadapi tantangan dan peluang di era digital governance. Seiring dengan kemajuan teknologi, pemerintahan harus mengadopsi pendekatan baru untuk memastikan efisiensi, transparansi, dan partisipasi masyarakat yang lebih besar dalam proses pengambilan keputusan.”

Beliau juga menyoroti tantangan terbesar yang dihadapi, yaitu mengintegrasikan prinsip-prinsip administrasi negara dengan teknologi modern. “Tantangan terbesar yang dihadapi adalah bagaimana mengintegrasikan prinsip-prinsip administrasi negara yang kuat dengan teknologi canggih dalam upaya menciptakan pemerintahan yang responsif, inklusif, dan efisien. Hal ini membutuhkan kolaborasi antara para ahli administrasi negara, praktisi teknologi informasi, dan pemangku kepentingan lainnya untuk bersama-sama merancang solusi yang relevan dan berkelanjutan.”

LAN, sebagai institusi yang memiliki fokus pada tata kelola administrasi negara, terutama terkait manajemen ASN, berkomitmen untuk mempersiapkan aparatur pemerintah yang cakap dan terampil. Dr. Taufiq menjelaskan bahwa LAN semakin memperluas jejaring dan menguatkan perannya sebagai instansi pendidikan dan pelatihan Aparatur Sipil Negara. LAN telah menggaungkan tiga area transformasi dalam pengembangan kompetensi ASN, yaitu:

1.*Transformasi kelembagaan pengembangan kompetensi dengan mengusung ASN Corpu*: Melalui ASN Corpu, pengembangan kompetensi ASN menjadi lebih terintegrasi.

2.*Digitalisasi pengembangan kompetensi*: Bertujuan mengembangkan konsep pembelajaran yang memadukan pembelajaran klasikal dan Distance Learning, yang dikenal dengan Blended Learning.

3.*Perubahan budaya pengembangan kompetensi*: Mereformulasi kurikulum, metode, pola pembelajaran, dan merancang ekosistem pembelajaran untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

*Keynote Speech dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Abdullah Azwar Anas, M.Si.*

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Abdullah Azwar Anas, M.Si., menyampaikan keynote speech dengan materi “Bergerak Untuk Reformasi Birokrasi Berdampak”. Beliau memulai dengan arahan Presiden Joko Widodo tentang Reformasi Birokrasi yang mencakup tiga poin utama: 1) Birokrasi yang Berdampak, 2) Reformasi Birokrasi Bukan Tumpukan Kertas, dan 3) Birokrasi Lincah dan Cepat.

Menteri Anas menjelaskan perubahan paradigma dalam manajemen ASN dari siklus negatif menjadi positif, menciptakan birokrasi yang profesional dengan pelayanan publik yang cepat dan berkualitas, yang pada akhirnya akan meningkatkan investasi dan mengurangi pengangguran. Beliau menyoroti pentingnya Reformasi Birokrasi Tematik yang meliputi:

-*Reformasi Birokrasi Penanggulangan Kemiskinan*: Tata Kelola Birokrasi agar besarnya anggaran kemiskinan berdampak optimal pada penurunan kemiskinan dengan cara kerja kolaboratif.

-*Reformasi Birokrasi Peningkatan Investasi*: Memperkuat penerapan omnibus law dan meningkatkan competitiveness index untuk melipatgandakan investasi.

-*Reformasi Birokrasi Percepatan Prioritas Aktual Presiden*: Menguatkan tata kelola birokrasi untuk merespons hal-hal mendesak sesuai arahan Presiden, seperti penanganan inflasi dan belanja produk dalam negeri melalui e-katalog.

Menteri Anas juga menekankan pentingnya digitalisasi berbasis Arsitektur SPBE sebagai pilar program Reformasi Birokrasi Tematik. Beliau menyampaikan perlunya penyederhanaan evaluasi Reformasi Birokrasi dengan fokus pada dampak kinerja, mengurangi administrasi laporan, dan mempermudah proses bisnis.

Dalam paparannya, ia juga memaparkan mengenai perubahan dan inovasi yang telah dilakukan, diantaranya adalah dalam penyederhanaan jabatan untuk birokrasi yang lebih lincah, penambahan periodisasi kenaikan pangkat PNS, pengembangan digitalisasi yang terintegrasi, dan juga inovasi-inovasi yang telah dilakukan di kota Banyuwangi sebagai percontohan.

*Penandatanganan MOU*

Selain seminar, acara ini juga disertai dengan pertemuan ilmuwan dan penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU). Ini menandai komitmen bersama untuk terus bekerja sama dalam mengembangkan ilmu administrasi dan tridharma perguruan tinggi yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan zaman.

Seminar ini diharapkan menjadi momentum penting dalam upaya transformasi birokrasi Indonesia menuju visi besar Indonesia Emas 2045. Dengan kolaborasi yang kuat antara akademisi, praktisi, dan pemerintah, Indonesia dapat mencapai birokrasi yang efisien, transparan, dan berorientasi pada pelayanan publik yang prima. (Red)

Source link

Berita Terbaru

Berita Populer