Kepala Kepolisian Daerah Sumatra Barat (Sumbar) Irjen Pol Suharyono menyatakan bahwa hasil penyelidikan menunjukkan bahwa siswa SMP di Padang meninggal karena melompat dari jembatan. Hal ini disampaikan oleh Suharyono di Padang, Minggu, setelah hasil penyelidikan oleh aparat kepolisian.
Hasil penyelidikan didasarkan pada keterangan 49 saksi, pemeriksaan tempat kejadian, serta hasil visum dan otopsi terhadap korban bernama Afif Maulana. Saksi tersebut meliputi personel Sabhara Polda Sumbar, saksi umum, serta teman korban yang juga merupakan saksi kunci.
Saksi kunci, yang merupakan teman korban, menyatakan bahwa saat kejadian korban dan dirinya terjatuh dari jembatan Kuranji. Meskipun korban mengajaknya untuk melompat dari jembatan, namun ia menolak dan memilih untuk menyerahkan diri ke Polisi.
Informasi ini telah membantah narasi bahwa korban tewas karena dianiaya oleh Polisi dan dibuang ke bawah jembatan Kuranji. Hasil otopsi menunjukkan bahwa korban meninggal karena patah tulang iga yang menusuk paru-paru saat melompat dari jembatan.
Suharyono menekankan bahwa kesimpulan ini bukan asumsi, melainkan fakta hukum dari pemeriksaan saksi. Jika ada bukti baru yang diajukan oleh pihak lain, penyelidikan akan dibuka kembali.
Selain itu, 17 personel Sabhara Polda Sumbar juga sedang diperiksa oleh Propam Polda terkait penanganan terhadap pelaku tawuran yang lain, bukan terhadap korban Afif Maulana.