Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil mantan Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan, Budi Sylvana, sebagai saksi dalam penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri (APD) menggunakan dana siap pakai pada Badan Penanggulangan Bencana tahun 2020.
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta. Selain Budi Sylvana, tim penyidik KPK juga memeriksa Direktur Utama PT Energi Kita Indonesia, Satrio Wibowo, sebagai saksi dalam perkara yang sama. Namun, KPK belum menjelaskan keterangan apa yang akan didalami dalam pemeriksaan saksi tersebut.
Ini bukan kali pertama Budi Sylvana diperiksa oleh KPK dalam kasus yang sama. Sebelumnya, dia sudah menjalani pemeriksaan pada bulan Februari 2024 terkait perhitungan anggaran dalam pengadaan APD di Kemenkes dan dugaan aliran uang yang terjadi.
KPK telah mulai menyelidiki dugaan korupsi dalam proyek pengadaan APD di Kementerian Kesehatan sejak November 2023. Tersangka telah ditetapkan namun identitasnya belum diumumkan. Nilai proyek pengadaan APD di Kemenkes mencapai Rp3,03 triliun untuk 5 juta set APD.
KPK menyesalkan penyalahgunaan dana besar dari pemerintah untuk perlindungan kesehatan masyarakat dalam menghadapi pandemi COVID-19 melalui praktik korupsi. Beberapa pejabat dan anggota DPR juga telah diperiksa terkait kasus ini, termasuk Kepala Seksi Evaluasi dan Harmonisasi Kebijakan Fasilitas Pertambangan Ditjen Bea Cukai Kementerian Keuangan, Wakil Ketua MPR RI, dan anggota DPR RI.
Tim penyidik KPK terus bekerja untuk mengungkap dan menindak pelaku korupsi demi keadilan dan kepentingan masyarakat.