Sekretaris DPD Partai Gerindra Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Nauvar Furqony Farinduan atau Farin, menyatakan kesiapannya menerima apapun keputusan partai jika dirinya tidak direstui maju dalam Pilkada Kabupaten Lombok Barat melalui Partai Gerindra.
Farin menegaskan bahwa jika Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra mengambil keputusan yang tidak menguntungkan salah satu dari mereka, ia akan legowo menerimanya. Ia juga mengatakan bahwa jika tidak menerima keputusan tersebut, ia akan menentukan langkah politik selanjutnya.
Pernyataan ini muncul sebagai respons atas polemik antara Farin dan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Lombok Barat, Nurhidayah, yang sama-sama mencari restu DPP Gerindra untuk maju dalam Pilkada Kabupaten Lombok Barat.
Farin menyatakan bahwa ia saat ini menunggu keputusan DPP Partai Gerindra. Jika ia tidak diusung oleh partai, Farin mengaku belum memiliki rencana selanjutnya.
Farin juga menjelaskan bahwa hubungannya dengan Nurhidayah, yang juga merupakan Wakil Ketua DPRD Lombok Barat, baik-baik saja. Meskipun tidak berkomunikasi secara intensif, mereka tetap berhubungan dalam agenda kepartaian di Partai Gerindra.
Kedua kader Partai Gerindra ini, Farin dan Nurhidayah, telah menyatakan niat untuk maju sebagai calon bupati dalam Pilkada Kabupaten Lombok Barat. Farin telah mendeklarasikan pasangannya dengan Khaeratun, istri dari mantan Bupati Lombok Barat dua periode, Faozan Khalid.
Ketua DPD Partai Gerindra NTB, Lalu Pathul Bahri, telah menyatakan dukungannya terhadap pasangan Farin-Khaeratun dalam Pilkada Lombok Barat. Ia optimis pasangan tersebut dapat memenangkan hati masyarakat Lombok Barat.
Pathul mengajak seluruh masyarakat Lombok Barat untuk mendukung pasangan Farin-Khaeratun dalam pemungutan suara pada 27 November mendatang, dengan harapan pasangan tersebut dapat menjadi bupati dan wakil bupati yang sukses.
Demikianlah ulasan mengenai sikap Farin dalam menghadapi keputusan DPP Partai Gerindra terkait Pilkada Kabupaten Lombok Barat.