Peserta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota perlu memiliki pemahaman yang baik mengenai geografis dan karakteristik masyarakat tempat mereka akan bertarung. Dengan memahami kondisi ini, mereka dapat menyusun visi, misi, dan program kerja yang lebih relevan dan berdampak positif bagi rakyat.
Solusi yang ditawarkan oleh pasangan calon di Pilkada harus mampu menjangkau kebutuhan tersembunyi masyarakat, seperti ketersediaan pangan, sandang, kesehatan, pendidikan, dan perumahan yang terjangkau. Visi dan misi mereka juga harus terkait dengan keamanan, kesejahteraan, dan kesejahteraan masyarakat di area yang akan dipimpin.
Partai politik memiliki peran penting dalam memilih dan mendukung pasangan calon yang berkualitas. Mereka perlu melihat kemampuan pasangan calon dalam mengatasi masalah yang dihadapi masyarakat sehari-hari, bukan hanya berdasarkan hasil survei.
Proses seleksi pasangan calon harus dilakukan sejak dini agar mereka memiliki waktu yang cukup untuk menyusun strategi kampanye yang efektif. Pendaftaran calon peserta Pilkada baru dibuka oleh KPU pada tanggal 27-29 Agustus 2024 dan pencalonan pasangan calon akan diumumkan pada 22 September 2024.
Pasangan calon juga perlu memperhatikan kondisi geografis setempat dalam menyusun program kerja mereka. Misalnya, di daerah rawan banjir, pasangan calon perlu menyajikan solusi dalam bentuk pembangunan infrastruktur tanggul atau dam. Begitu pula dengan daerah rawan kekeringan, gempa bumi, tsunami, abrasi, angin topan, dan bencana alam lainnya.
Program kerja pasangan calon di Pilkada harus merespons kebutuhan masyarakat secara konkret, membahas keamanan, perekonomian, ketersediaan pangan, dan perlindungan lingkungan sesuai dengan kondisi lokal. Dengan demikian, masyarakat dapat memilih calon yang tepat untuk memimpin daerah mereka ke arah yang lebih baik.