Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah (Polda) Bali, Komisaris Besar Polisi Jansen Avitus Panjaitan, menegaskan bahwa informasi mengenai seorang warga negara asing (WNA) Mexico yang menembak seorang polisi adalah hoaks. Jansen menyatakan bahwa informasi tersebut perlu diluruskan karena telah menyebar di media sosial dan menarik perhatian masyarakat.
Menurut Jansen, seseorang yang identitasnya belum diketahui telah menggunakan logo salah satu stasiun televisi swasta Indonesia dan menyebarkan narasi mengenai seorang polisi yang ditembak oleh WNA Mexico di Bali karena kesal karena diminta uang saat ditilang oleh polisi. Setelah berkoordinasi dengan pemilik media di Bali, Polda Bali mengetahui bahwa portal berita yang dimaksud tidak berafiliasi dengan stasiun televisi di Indonesia. Pemilik portal palsu tersebut hanya menggunakan logo stasiun televisi swasta Indonesia untuk menarik perhatian publik.
Jansen menyesalkan adanya oknum yang tidak bertanggung jawab dalam menyebarkan berita tersebut yang dapat meresahkan masyarakat dan menyudutkan Polri. Tim Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Bali sedang melakukan pelacakan terhadap pemilik akun berita tersebut. Jansen juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah mempercayai informasi yang belum terverifikasi.
Polda Bali juga mengingatkan agar masyarakat tidak terprovokasi oleh berita hoaks dan bijak dalam menggunakan media sosial. Mereka mengajak masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh berita bohong yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Kasus tersebut merupakan upaya untuk melecehkan Polri dan meresahkan masyarakat.
Sumber: Antara News