Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan bahwa pencarian tersangka kasus korupsi Harun Masiku adalah untuk penegakan hukum semata dan tidak terkait dengan agenda politik. Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika, menegaskan bahwa pemberitaan atau kegiatan yang dilakukan penyidik tidak memiliki tujuan politik.
Meskipun ada tudingan adanya agenda politik dalam pencarian tersangka kasus korupsi yang telah buron selama empat tahun itu, Tessa memastikan bahwa penyidik KPK tetap berupaya mencari Harun Masiku sejak namanya masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO).
KPK juga memanggil sejumlah saksi terkait penyidikan dan pencarian terhadap Harun Masiku, termasuk Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, sebagai saksi dalam kasus dugaan suap penetapan calon anggota DPR RI terpilih periode 2019-2024.
Harun Masiku telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus dugaan pemberian hadiah atau janji kepada penyelenggara negara terkait dengan penetapan calon anggota DPR RI terpilih periode 2019-2024 di Komisi Pemulihan Umum (KPU) Republik Indonesia. Harun selalu mangkir dari panggilan penyidik KPK dan masuk dalam daftar pencarian orang sejak 17 Januari 2020.
Selain Harun Masiku, anggota KPU periode 2017-2022, Wahyu Setiawan, juga terlibat dalam kasus yang sama dan saat ini sedang menjalani bebas bersyarat dari hukuman 7 tahun penjara di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Kedungpane Semarang, Jawa Tengah.
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2024
