Wakil Ketua DPR RI, Lodewijk F Paulus, menyatakan bahwa salah satu tantangan utama dalam ibadah haji tahun 2024 adalah kebijakan transportasi baru bagi para jemaah di Muzdalifah. Kebijakan baru mengenai melintas di Muzdalifah yang diberlakukan setelah kejadian tahun sebelumnya, menurutnya, menyulitkan para jemaah.
Menurut Lodewijk, perlu aturan yang jelas terkait titik drop di Mina, pengantaran para lansia ke maktab mereka, serta pengaturan keberangkatan kendaraan untuk tugas lain. Ia juga menggarisbawahi pentingnya layanan yang ramah terhadap lansia selama pelaksanaan haji.
Selama dua hari terakhir, tim pengawas DPR telah melakukan peninjauan terhadap berbagai aspek penting seperti pemondokan, konsumsi, kesehatan, dan transportasi. Tujuannya adalah untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan para jemaah haji Indonesia di tanah suci.
Lodewijk menekankan perlunya persiapan yang matang oleh Kementerian Agama untuk puncak ibadah haji. Kegagalan dalam pelaksanaan ibadah haji dapat berdampak negatif pada berbagai pihak.
Selain itu, Lodewijk juga menyoroti potensi ekonomi dari pelaksanaan haji yang perlu diperhatikan. Dengan banyaknya jemaah Indonesia, ia berharap pelaksanaan ibadah haji dapat memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan bagi Indonesia.
Lodewijk juga menyarankan agar perhitungan matang dilakukan jika ingin membuka pemondokan untuk jemaah umrah di masa depan. Ia menganggap pesawat dari Indonesia selalu penuh sebagai pertanda bahwa ekonomi tanah air sudah bangkit.
Artikel ini ditulis oleh Bagus Ahmad Rizaldi dan diedit oleh Tasrief Tarmizi. Copyright © ANTARA 2024.