Calon anggota DPD RI dari daerah pemilihan Sumatra Barat dengan perolehan suara tertinggi, Cerint Iralloza Tasya, memberikan tanggapan terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memerintahkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk melakukan pemungutan suara ulang (PSU) di Ranah Minang.
Cerint menyatakan bahwa sebagai warga negara, ia akan patuh terhadap putusan MK yang bersifat final dan mengikat. Meskipun demikian, sebagai calon anggota DPD RI dengan perolehan suara tertinggi, ia tetap optimis dan percaya diri menghadapi PSU yang akan segera dilaksanakan.
Meskipun MK menyatakan bahwa proses PSU tidak boleh ada kampanye, Cerint tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut. Namun, ia akan meningkatkan komunikasi dengan keluarga dan konstituen yang telah memilihnya pada tanggal 14 Februari 2024.
Cerint percaya bahwa dengan komunikasi yang baik dari KPU maupun dari dirinya sendiri kepada masyarakat, kepercayaan publik terhadap dirinya tidak akan tergerus selama proses PSU. Ia juga menekankan pentingnya KPU menyampaikan informasi mengenai PSU kepada masyarakat agar persentase partisipasi pemilih tidak menurun.
Meskipun ada rasa kecewa atas putusan MK, Cerint juga merasa ada kerugian pribadi yang didapat, terutama karena saat ini ia sedang menjalani koas di salah satu rumah sakit swasta di Kota Padang. Namun, ia tetap percaya diri dan tidak khawatir dengan kehadiran Irman Gusman sebagai calon DPD yang juga politisi senior.
Irman Gusman merupakan calon DPD dari Provinsi Sumatra Barat yang sebelumnya telah ditetapkan dalam daftar calon sementara nomor urut 7. Namun, KPU mengubah pendiriannya dan menyatakan bahwa Irman Gusman tidak memenuhi syarat sebagai calon anggota DPD. Meskipun demikian, Cerint tetap optimis dan yakin bahwa setiap pemilih memiliki karakteristik yang berbeda.
Dengan demikian, Cerint Iralloza Tasya tetap optimis dan percaya diri menghadapi proses PSU dan meyakini bahwa kepercayaan publik terhadap dirinya tidak akan tergerus selama proses tersebut.