Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto mengumumkan bahwa Indonesia siap untuk melakukan evakuasi korban, membangun rumah sakit lapangan, dan mengirim lebih banyak tenaga medis ke Gaza. Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) terkait Gaza di Amman, Jordania, yang dihadiri oleh Mesir, Jordania, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Prabowo juga menyatakan kesiapan Indonesia untuk meningkatkan kontribusinya dalam mendukung UNRWA di Gaza. Dia menyatakan bahwa Indonesia siap untuk meningkatkan kontribusi untuk UNRWA serta untuk memberikan bantuan kemanusiaan lain yang diperlukan. Selain itu, Indonesia juga siap untuk mengirim lebih banyak tenaga medis, membangun rumah sakit lapangan, dan mengerahkan kapal bantu rumah sakit.
Selain itu, Indonesia juga bersedia untuk mengevakuasi 1.000 pasien korban perang dari Gaza dan merawat mereka di rumah sakit di Indonesia. Selain itu, Indonesia juga siap untuk mengevakuasi anak-anak yang kehilangan orang tua mereka dari Gaza ke Indonesia untuk mendapatkan perawatan pasca trauma dan pendidikan.
Prabowo menekankan bahwa krisis kemanusiaan di Gaza hanya akan berakhir jika Israel dan Palestina bisa mencapai solusi dua negara. Dia menyatakan bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya jalan untuk mengakhiri konflik tersebut.
KTT terkait Gaza di Amman, Jordania, dihadiri oleh pemimpin dari beberapa negara termasuk Palestina, Spanyol, Irak, Lebanon, Jepang, Rwanda, Australia, Mozambik, Uni Eropa, Siprus, Jerman, Inggris, dan lain-lain. Acara tersebut dimulai dengan pidato dari para pemimpin negara yang menginisiasi acara tersebut dan dilanjutkan dengan pidato dari Presiden Palestina.
Dalam forum tersebut, Kepala Urusan Kemanusiaan PBB, Martin Griffiths, juga melaporkan isu-isu yang dibahas dalam KTT tersebut, termasuk tentang dukungan dana untuk bantuan kemanusiaan di Gaza, strategi untuk mempercepat gencatan senjata, dan langkah-langkah awal untuk pemulihan di Gaza.
