Home Kesehatan Cuma Ada 4 Tempat Tidur dalam KRIS BPJS Kesehatan, Bikin Kekurangan Bed...

Cuma Ada 4 Tempat Tidur dalam KRIS BPJS Kesehatan, Bikin Kekurangan Bed Enggak Nih?

0

Liputan6.com, Jakarta Salah satu kriteria dalam Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) adalah dalam satu ruangan berisi empat tempat tidur atau bed. Hal ini bikin peserta BPJS Kesehatan khawatir bakal kesulitan mendapatkan bed atau tempat tidur saat perlu rawat inap.

Terkait hal ini Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan bahwa aturan KRIS tidak mengurangi jumlah bed secara signifikan.

Berdasarkan identifikasi Kementerian Kesehatan dari 3.057 rumah sakit yang menerapkan KRIS, 609 diantaranya tidak akan kehilangan tempat tidur.

Lalu, ada 292 rumah sakit yang akan kehilangan 1-10 tempat tidur.

“Yang lainnya hanya sedikit-sedikit sekitar satu hingga dua tempat tidur (yang berkurang),” kata Dante dalam Rapat Bersama Komisi IX DPR RI pada Kamis, 6 Juni 2024 dipantau secara daring.

Melihat bed occupancancy rate / BOR (persentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu) saat ini maka Dante optimistis bahwa di era KRIS tidak akan menimbulkan masalah kekurangan tempat tidur.

“Jadi, implementasi KRIS yang nanti dilakukan yang sempat memberikan kekhawatiran mengurangi tempat tidur, tapi setelah melihat BOR yang saat ini ada, maka tidak akan terjadi (kekurangan tempat tidur),” kata Wamenkes Dante.

Dewas BPJS Kesehatan: Kekurangna Bed Harus Dipikirkan Jalan Keluarnya

Dewan Pengawas BPJS Kesehatan dalam kesempatan mengungkapkan kekhawatiran mengenai potensi rumah sakit kehilangan banyak tempat tidur disoroti oleh Dewan Pengawas BPJS Kesehatan.

Ketua Dewas BPJS Kesehatan Abdul Kadir jumlah tempat tidur yang cukup harus menjadi perhatian para pemangku kepentingan agar rumah sakit.

“Dengan adanya kriteria KRIS ini maksimal jumlah tempat tidur dalam satu ruangan adalah empat tempat tidur, maka sebagaimana kita ketahui bahwa sekarang ini masih banyak rumah sakit yang satu ruangan itu ada delapan atau enam tempat tidur, tentunya berpotensi pengurangan tempat tidur. Oleh karena itu, kita harus memikirkan bersama untuk memitigasinya,” kata Abdul Kadir.

 

Source link

Exit mobile version