Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) menekankan pentingnya fokus Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dalam mengatasi masalah pornografi anak. Menurutnya, perlu strategi khusus untuk menyelesaikan masalah ini, mengingat perlindungan khusus bagi anak yang dieksploitasi secara seksual dan menjadi korban pornografi termasuk ke dalam kriteria anak yang memerlukan perlindungan khusus.
HNW menegaskan perlunya prioritas terhadap program-program perlindungan anak, terutama dari bahaya pornografi. Dia juga menyarankan pentingnya pembuatan peta jalan pemberantasan pornografi anak dan skema sinergi lintas kementerian, lembaga, dan organisasi non-pemerintah untuk menuntaskan masalah ini.
Data dari KPAI menunjukkan bahwa Indonesia telah pada status darurat pornografi anak selama tiga tahun terakhir, dengan jumlah produksi konten pornografi anak yang meningkat. HNW juga mengingatkan bahwa pornografi anak adalah tindak pidana kekerasan seksual berdasarkan UU Nomor 12 Tahun 2022.
Meskipun penindakan pidana yang tegas penting dilakukan oleh kepolisian, pencegahan pornografi anak seharusnya menjadi fokus dari Kementerian PPPA. Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Pornografi (P3) sebelumnya sudah dibentuk pada tahun 2012, namun perlu terus ditingkatkan sinergi lintas sektor untuk pencegahan dan penanganan pornografi.
HNW juga menaruh harapan pada Pemuda Pancasila dalam menjaga nilai-nilai Pancasila, serta mengingatkan tentang kunjungan MPR ke Parlemen Spanyol untuk membahas upaya kemerdekaan Palestina. Selain itu, HNW juga menekankan pentingnya keluarga berkualitas dalam melahirkan pejuang bangsa.