Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Mathla’ul Anwar K.H. Embay Mulya Syarief menyatakan bahwa sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, menjadi perekat bangsa Indonesia yang majemuk.
Menurut Embay, semua manusia dilahirkan dalam keadaan bertuhan atau memiliki keimanan kepada Tuhan. Dengan keyakinan bersama kepada Tuhan Yang Maha Esa, hal tersebut membawa konsekuensi sikap toleransi terhadap perbedaan keimanan.
Embay juga menekankan bahwa keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa dapat menjadi landasan untuk berpikir dan berdiskusi tentang toleransi, termasuk bagi umat Islam. Islam sebagai agama yang mengajarkan perdamaian seharusnya menjadi jembatan dalam menghubungkan perbedaan.
Menyikapi keragaman di Indonesia, Embay mengatakan bahwa hal tersebut merupakan rahmat Tuhan yang perlu disyukuri. Ia menegaskan pentingnya merawat kebinekaan sebagai takdir dari Allah Swt.
Embay juga menyoroti pentingnya menghayati setiap butir sila dalam Pancasila. Pancasila terdiri dari lima gagasan pokok yang saling terkait, sehingga penting untuk menjalankan seluruh butir sila tanpa meninggalkan salah satunya.
Artikel ini disusun oleh Nadia Putri Rahmani dan diedit oleh D.Dj. Kliwantoro. Disadur ulang dari ANTARA 2024.