BNPT RI Berharap Dukungan Berkelanjutan dalam Penanggulangan Ekstremisme
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI berharap agar dukungan terhadap upaya percepatan penanganan masalah ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme dapat berkelanjutan. Deputi Bidang Kerja Sama Internasional BNPT RI, Andhika Chrisnayudhanto, menyatakan bahwa keberlanjutan dukungan dari berbagai pihak, baik dalam skala nasional maupun internasional, merupakan hal penting dalam upaya tersebut.
Andhika menjelaskan bahwa program Strive Juvenile merupakan contoh keberhasilan dalam memperkuat dan mempercepat upaya melawan terorisme dan ekstremisme kekerasan di Indonesia. Program ini telah dilaksanakan sejak tahun 2021 dengan dukungan dari Uni Eropa, dan saat ini mendapatkan tambahan dukungan dari Australia dan Kanada melalui program lanjutan, yaitu Preventing and Responding to Child Association with Terrorist Groups 2024–2026.
BNPT telah mengajukan resolusi mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris, dan resolusi tersebut telah disetujui secara konsensus dalam Sidang Ke-33 Komisi Pencegahan Kejahatan dan Peradilan Pidana di Wina. Program Donor Coordination Meeting juga menjadi momentum penting untuk berbagi informasi dan koordinasi antar pihak terkait penanggulangan ekstremisme.
Marc Vierstratete-Verlinde, seorang pakar penanggulangan terorisme Eropa untuk Asia Tenggara, juga memberikan apresiasi terhadap keseriusan Indonesia dalam menangani isu ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme. Ia menyatakan bahwa Uni Eropa memilih untuk bekerja sama dengan Indonesia karena melihat Indonesia sebagai salah satu negara penggerak di ASEAN dalam penanggulangan isu tersebut.
Indonesia Knowledge Hub (I-KHub) juga menjadi platform penting dalam koordinasi antar berbagai aktor dalam upaya mencegah dan melawan ekstremisme kekerasan di Indonesia. Melalui I-KHub, sumber daya dari berbagai pihak dapat dikonsolidasikan untuk meningkatkan efektivitas upaya pencegahan ekstremisme.
Donor Coordination Meeting tahun ini dihadiri oleh perwakilan diplomatik negara asing di Indonesia, perwakilan mitra pembangunan, serta organisasi internasional yang terlibat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan ekstremisme kekerasan dan terorisme.
Dengan adanya dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak, diharapkan upaya penanggulangan ekstremisme di Indonesia dapat terus diperkuat dan diperluas untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan damai.