Caroline Paskarina, seorang pakar ilmu politik dari Universitas Padjadjaran, menilai pembentukan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai langkah untuk menyelaraskan program-program dalam transisi pemerintahan.
Menurut Caroline, langkah ini wajar dilakukan oleh calon presiden terpilih untuk menyelaraskan program yang sudah dilakukan dengan yang akan dilakukan, termasuk kemungkinan adanya program baru. Program-program yang dijalankan oleh Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih harus tetap sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) maupun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Caroline juga menekankan bahwa perencanaan pembangunan adalah proses multidimensional yang memerlukan pendekatan teknokratis, bottom up, dan top down yang selaras dengan pendekatan politik. Hal ini penting agar perencanaan pembangunan kedepannya tetap melibatkan partisipasi dari berbagai pihak.
Diharapkan bahwa melalui sinkronisasi yang dilakukan oleh Tim Gugus Tugas Sinkronisasi, keputusan yang diambil akan didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan objektif. Tim ini telah mengunjungi Kementerian Keuangan untuk membahas sinkronisasi kebijakan, termasuk Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka juga telah berkomitmen untuk bersinkronisasi dengan berbagai kementerian guna mempersiapkan pemerintahan selanjutnya. Mereka ingin memastikan bahwa proses transisi berjalan lancar dan program-program yang dijanjikan selama kampanye pemilu dapat segera dilaksanakan.
Tim ini terdiri dari beberapa anggota seperti Dasco, Muzani, Thomas Djiwandono, Budisatrio Djiwandono, Prasetyo Hadi, dan Sugiono. Langkah-langkah yang mereka ambil diharapkan dapat memastikan kesinambungan program-program pembangunan yang ada serta menyesuaikannya dengan kebutuhan dan kondisi yang ada.
Artikel ini disusun oleh Rio Feisal dan diedit oleh D.Dj. Kliwantoro. Teks artikel ini dilindungi oleh hak cipta ANTARA tahun 2024.