BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID) memperkuat upaya perbaikan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR. Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso, mengungkapkan bahwa perusahaan telah mengimplementasikan pedoman strategis terkait GCG dan manajemen fraud.
Hendi menjelaskan bahwa langkah tersebut bertujuan untuk secara proaktif menganalisis dan mengantisipasi potensi masalah yang dapat menghambat pengembangan operasional di masa mendatang. Melalui pembentukan komite tata kelola dan komite etik, MIND ID berharap dapat mengurangi potensi fraud dan meningkatkan kinerja perusahaan.
Sebagai strategic holding, MIND ID melakukan pengawasan terhadap setiap aspek operasional anggota holding mulai dari laporan keuangan hingga langkah strategis yang diambil. Hendi juga mengungkapkan langkah konkret yang telah diambil terkait Antam, termasuk pemberhentian izin kegiatan pemberian cap emas oleh pihak eksternal.
Selain itu, dalam konteks PT Timah, MIND ID dan Timah terus melakukan perbaikan tata kelola dan berupaya merangkul seluruh stakeholder untuk menjaga mineral strategis Indonesia. Komitmen untuk menyelesaikan masalah yang lalu dan meningkatkan kinerja perusahaan kedepan menjadi fokus utama.
Anggota Komisi VI DPR, M. Sarmuji, berharap MIND ID dapat menjadi garda terdepan dalam menanggulangi fraud dan kejahatan di industri pertambangan. Dia mendorong MIND ID untuk melakukan kajian mendalam, melakukan diagnosa, dan menyusun langkah-langkah perbaikan komprehensif guna mencapai kinerja positif dan berkelanjutan.
Dalam rangka meningkatkan pengawasan, M. Sarmuji juga berharap peran MIND ID dan komisaris di setiap anggota holding menjadi lebih proaktif. Diharapkan agar kejadian-kejadian negatif dari masa lalu tidak terulang dan moralitas serta kinerja karyawan BUMN tetap terjaga.
Artikel ini disunting oleh Guido Merung dan ditulis oleh Fauzi. Hak cipta © ANTARA 2024.
