Prof. Asrinaldi dari Universitas Andalas mengatakan bahwa penunjukkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, sebagai Pelaksana Tugas Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) oleh Presiden Joko Widodo merupakan langkah yang tepat. Menurutnya, posisi tersebut harus diisi oleh seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang infrastruktur dan pembangunan, yang sesuai dengan keahlian Basuki sebagai Menteri yang bertanggung jawab terhadap infrastruktur.
Asrinaldi menambahkan bahwa kehadiran tokoh politik dalam posisi tersebut dapat memperlambat progres pembangunan IKN karena kurangnya pengetahuan dan pengalaman di bidang teknis infrastruktur. Oleh karena itu, ia berharap agar posisi kepala dan wakil kepala Otorita IKN tidak dijadikan sebagai jabatan politis semata, melainkan ditempati oleh orang yang memahami kondisi ibu kota baru tersebut dengan baik.
Menanggapi pengunduran diri Bambang Susantono sebagai Kepala Otorita IKN, Asrinaldi menilai hal tersebut disebabkan karena Bambang tidak mampu menyelesaikan pembangunan IKN tepat waktu. IKN harus selesai dalam tahun ini, namun waktu yang tersedia tidak mencukupi. Asrinaldi menegaskan bahwa penyelesaian proyek tidak boleh dipaksakan demi menghindari kerancuan.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Pratikno telah mengumumkan pengunduran diri Bambang Susantono dan Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe, serta penunjukan Basuki Hadimuljono sebagai Pelaksana Tugas Kepala Otorita IKN dan Raja Juli Antoni sebagai Pelaksana Tugas Wakil Kepala Otorita IKN. Pratikno juga menyatakan bahwa hal ini dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden sebagai tindak lanjut dari pengunduran diri tersebut.