Polres Blitar, Jawa Timur, mengumumkan bahwa Kasat Narkoba Polres Blitar positif dalam tes urine dan saat ini sedang diperiksa oleh Polda Jatim.
Kasi Humas Polres Blitar, Iptu Heri Irianto, menyatakan bahwa Kasat Narkoba Polres Blitar, Iptu S, terlibat dalam pemeriksaan setelah terdeteksi adanya perilaku mencurigakan. Hasil tes urine menunjukkan adanya kandungan zat Amfetamin dalam tubuhnya.
Kasat Narkoba Polres Blitar, yang menjabat selama tujuh bulan, akan digantikan oleh pejabat lain di tengah proses pemeriksaan di Polda Jatim. Meskipun demikian, barang bukti terkait kasus ini belum ditemukan.
Dilansir dari laman bnn.go.id, Amfetamin merupakan jenis psikotropika golongan II yang memiliki efek stimulan untuk merangsang otak dan meningkatkan aktivitas tubuh. Zat ini dapat menyebabkan ketergantungan pada penggunanya dan digunakan secara ilegal untuk tujuan rekreasi.
Meskipun Amfetamin memiliki efek terapeutik dalam pengobatan beberapa kondisi medis seperti ADHD, narkolepsi, dan obesitas, pemakaian yang tidak sesuai dosis dapat berbahaya bagi kesehatan. Amfetamin juga dapat meningkatkan tekanan darah, detak jantung, serta pernapasan, dan memiliki potensi untuk menyebabkan dampak negatif pada tubuh.
Dalam konteks yang lebih luas, penyalahgunaan Amfetamin dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental dan fisik serta ketergantungan pada zat tersebut. Oleh karena itu, penggunaan Amfetamin harus diatur dengan ketat sesuai dengan petunjuk dokter untuk mencegah risiko yang merugikan bagi individu yang mengkonsumsinya.
Penulis: Asmaul Chusna
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2024
