30.1 C
Jakarta
HomePolitikInterpretasi Pancasila dalam dinamika demokrasi kita

Interpretasi Pancasila dalam dinamika demokrasi kita

Pancasila sebagai Pengingat Nilai-Nilai Persatuan di Tengah Dinamika Politik

Sejak tiga bulan lalu, masyarakat Indonesia telah melaksanakan pemilihan umum (pemilu), dan akan menghadapi pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak dalam empat bulan mendatang di hampir seluruh wilayah Indonesia. Di tengah dua peristiwa politik besar ini, terdapat peringatan akan lahirnya Pancasila. Hal ini mengingatkan kita bahwa nilai-nilai persatuan yang terkandung dalam Pancasila harus tetap terjaga di tengah dinamika dua peristiwa politik tersebut.

Dalam sejarah pemilu ke-13 sejak kemerdekaan Indonesia, politik uang masih menjadi masalah yang sangat melekat dengan usia demokrasi di negara ini. Anda tidak perlu menjadi seorang yang terpelajar untuk menyadari praktik politik uang yang terjadi di Indonesia. Praktik politik uang ini terang-terangan terjadi di tahun politik, dan bisa dengan mudah kita saksikan sendiri.

Penting untuk kita berpikir lebih kritis dalam menanggapi praktik politik uang ini. Bagaimana cara kita memposisikan pandangan kita terhadap kontestasi politik yang mengandalkan biaya besar ini? Kita tidak boleh terjebak dalam sudut pandang yang sempit, dan langsung menghakimi bahwa kontestasi politik yang mahal hanya untuk elit. Kita harus melihat lebih luas, bahwa interaksi sosial dan politik memiliki dimensi yang kompleks.

Praktik politik uang yang tidak etis, seperti memberi hadiah atau uang kepada pemilih dengan harapan mempengaruhi pilihan mereka, adalah yang harus dihindari. Namun, pendanaan politik sebenarnya sah-sah saja, selama sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh penyelenggara pemilu. Sebagai masyarakat, kita juga harus mulai memahami bahwa pembiayaan politik merupakan hal yang memang diperlukan dalam proses politik.

Dalam menyikapi pemilihan kepemimpinan yang diwarnai praktik politik uang, kita perlu memiliki pandangan yang lebih luas. Setiap orang, baik dari kalangan elit maupun non-elit, memiliki hak untuk menjadi pemimpin. Yang terpenting adalah bagaimana seorang pemimpin menjalankan tugasnya dengan integritas dan tanggung jawab.

Pancasila mengajarkan kita untuk senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Musyawarah, dan Keadilan Sosial. Para pemimpin kita haruslah menjalankan tugas mereka dengan berlandaskan nilai-nilai Pancasila ini. Dengan demikian, kita sebagai masyarakat harus tetap optimis dan terus menjadi Pancasilais dalam menyikapi dinamika politik di negara ini.

Sebagai penutup, marilah kita sambut Hari Pancasila dengan penuh kesadaran akan pentingnya menjaga nilai-nilai persatuan dan integritas dalam menjalankan kehidupan berdemokrasi. Semoga Pancasila tetap menjadi landasan bagi pembangunan negara dan bangsa kita ke depan. Selamat Hari Pancasila.

*) Ahmad Nuri adalah Ketua Pengurus Pusat GP ANSOR

Copyright © ANTARA 2024

Source link

Berita Terbaru

Berita Populer