Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Dewan Jamu Indonesia (DJI) saling bersinergi untuk terus melestarikan jamu sehingga berkontribusi terhadap pertumbuhan dan ketahanan ekonomi, serta memperkuat kesehatan masyarakat indonesia.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan bahwa jamu sebagai warisan budaya bangsa berkontribusi positif bagi pariwisata serta ketahanan ekonomi kreatif sehingga perlu untuk ditingkatkan pemanfaatannya.
Hal ini disampaikannya melalui pesan video yang ditayangkan pada acara press conference ‘Hari Jamu Nasional 2024’ yang diselenggarakan di Taman Mini Indonesia Indah pada Senin, 27 Mei 2024.
“Saya berharap melalui perayaan hari jamu nasional ini, Kemenparekraf/Baparekraf RI beserta Dewan Jamu Indonesia dapat semakin meningkatkan exposure dari pemanfaatan jamu, sehingga dapat berkontribusi positif bagi pertumbuhan dan pertahanan ekonomi Indonesia khsusus nya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” ujar Sandiaga.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Wisata Minat Khusus Kemenparekraf/Baparekraf, Itok Parikesit, yang hadir mewakili Menparekraf mengatakan bahwa pemerintah saat ini turut aktif dalam upaya pemanfaatan jamu sebagai salah satu wisata kebugaran (wellness tourism).
Tujuan dari wellness tourism ini yaitu untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi pariwisata kesehatan dan menjadikan indonesia sebagai penghasil produk-produk wellness yang bisa bersaing di dunia internasional.
Itok mengatakan bahwa terdapat top three dari komoditas wellness tourism di Indonesia yang tertinggi terdiri dari healthy food (makanan sehat), personal care and beauty (kecantikan), serta traditional natural medicines (obat tradisional).
Pemanfaatan jamu yang merupakan salah satu produk yang banyak digunakan dalam ketiga sektor tersebut berpotensi untuk memperkuat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.