Liputan6.com, Jakarta – Salah satu hal yang harus diperhatikan para jemaah haji di Tanah Suci yakni menggunakan produk perawatan kulit seperti pelembap dan tabir surya atau sunscreen dengan SPF yang sesuai. Hal ini disampaikan Sekretaris umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) dr Hanny Nilasari, Sp.D.V.E, Subsp.VEN, FINSDV, FAADV.
Menurutnya, menggunakan pelembap serta tidak sering mencuci muka perlu dilakukan mengingat suasana Tanah Suci yang tengah panas.
“Kalau perawatannya kan suasana lagi panas saat ini, jadi menggunakan pelembap dan tidak sering cuci muka dengan sabun itu salah satu yang harus diperhatikan oleh calon haji, dan menggunakan sunscreen yang SPFnya juga harus disesuaikan,” kata Hanny di Jakarta, Senin, dilansir ANTARA.
Kadar Sun Protection Factor (SPF) yang dianjurkan untuk di dalam ruangan, kata Hanny, minimal SPF 35. Meski demikian, orang dengan kebutuhan kulit tertentu bsia menggunakan SPF hingga 50 guna menjaga kulit dari paparan sinar matahari.
Disebutkannya, tabir surya dengan kadar SPF 50 biasanya lebih cocok bagi pengguna di usia 40 tahun ke atas dengan aktivitas paparan sinar matahari yang lebih tinggi. Sementara jika di dalam ruanan, penggunaan tabir surya dengan SPF juga harus dilakukan karena lampu sorot pun mengandung UV.