Staf Khusus Presiden Bidang Inovasi Pendidikan dan Daerah Terluar Billy Mambrasar menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo responsif dalam menanggapi aspirasi publik terkait kenaikan uang kuliah tunggal (UKT). Menurut Billy, Presiden sigap dalam menindaklanjuti aspirasi masyarakat terkait hal tersebut, yang akhirnya mengakibatkan pembatalan kenaikan UKT seperti yang diumumkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim setelah menerima arahan dari Presiden.
Billy menjelaskan bahwa pada pagi hari Senin, ia telah menyampaikan tujuh rekomendasi perbaikan untuk pendidikan tinggi di Indonesia kepada Presiden. Rekomendasi tersebut merupakan hasil dari diskusi dengan berbagai komponen masyarakat di seluruh Indonesia, di mana salah satu bentuk penampakannya adalah melalui aksi demonstrasi mahasiswa di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Sabtu (25/5).
Salah satu rekomendasi utama yang disampaikan oleh Billy adalah pembatalan kenaikan UKT dan pencabutan dua regulasi terkait yang telah diumumkan sebelumnya. Selain itu, Billy juga menyoroti pentingnya untuk melakukan pembaruan Undang-Undang Pendidikan Tinggi agar anggaran pendidikan tinggi di Indonesia dapat ditingkatkan sesuai dengan rekomendasi UNESCO.
Billy juga menekankan pentingnya adanya langkah konkret seperti penyediaan student loan yang dijamin oleh negara tanpa bunga, menghentikan penyaluran beasiswa KIP Kuliah Jalur Aspirasi yang tidak tepat, dan mendukung alokasi dana dari LPDP untuk kebutuhan pendidikan tinggi.
Setelah pertemuan dengan Presiden, Nadiem Makarim kemudian mengumumkan penundaan kenaikan UKT sehingga mahasiswa dapat melanjutkan pendidikan tanpa harus terbebani biaya tambahan yang tinggi. Billy berharap bahwa selain pembatalan kenaikan UKT, rekomendasi lainnya juga akan ditindaklanjuti untuk meningkatkan akses pendidikan tinggi bagi masyarakat Indonesia.
Billy menyatakan bahwa respons cepat dari Presiden terhadap rekomendasi tersebut menunjukkan bahwa proses demokrasi di Indonesia masih berjalan dengan baik. Ia pun berharap agar rekomendasi lainnya juga dapat segera dilaksanakan untuk meningkatkan persentase penduduk Indonesia, khususnya generasi muda, yang dapat mengakses pendidikan tinggi di Tanah Air.