Korps Marinir TNI Angkatan Laut sedang mempersiapkan pasukan untuk mengamankan daerah perbatasan Indonesia-Malaysia dan beberapa pulau terluar yang berbatasan langsung dengan Australia dan Timor Leste. Pasukan dari Brigade Infanteri (Brigif) 2/Marinir dan Batalyon Intai Amfibi 2 Marinir yang tergabung dalam Satuan Tugas Marinir (Satgasmar) Pengamanan Ambalat XXX dan Satgasmar Pengamanan Pulau Terluar XXVIII sedang melakukan latihan pratugas di Pusat Latihan Tempur Marinir (Puslatpurmar) 3 Grati, Pasuruan, Jawa Timur.
Menurut Pusat Penerangan TNI, Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) Endi Supardi menekankan pentingnya peran prajurit Marinir dalam menjaga wilayah perbatasan di Ambalat dan pulau-pulau terluar. Kehadiran Satgas Marinir di daerah tersebut memiliki nilai strategis sebagai kekuatan penangkal dan sebagai bukti kedaulatan Indonesia atas wilayah tersebut dalam hukum internasional.
Pasukan Marinir sedang menerima berbagai pembekalan termasuk standar operasi dan hukum laut, pembalakan liar dan kehutanan, prosedur komunikasi, pemanduan helikopter, serta pembekalan hukum humaniter dan HAM. Mereka diajarkan keterampilan dasar dalam memandu helikopter dan penegakan kedaulatan serta hukum laut di perbatasan Indonesia-Malaysia.
Selama hampir 30 tahun, Korps Marinir TNI AL telah mengirimkan prajuritnya ke Blok Ambalat dan pulau-pulau terluar untuk menjaga kedaulatan dan keamanan. Pulau Nusa Barung, Pulau Dana, dan Pulau Batek adalah beberapa di antara pulau terluar yang menjadi fokus operasi pasukan Marinir. Indonesia sebagai negara kepulauan dengan ribuan pulau, hanya sebagian kecilnya yang berpenghuni.