Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia Igor Dirgantara menilai bahwa pidato politik Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDI Perjuangan belum tentu akan menentukan apakah partai tersebut akan menjadi oposisi terhadap pemerintahan selama 5 tahun ke depan. Menurut Igor Dirgantara, pidato Megawati lebih cenderung merespons atau mengkritisi jalannya pemerintahan yang sedang berlangsung daripada mengambil keputusan mengenai posisi partai terhadap pemerintahan yang baru terbentuk.
Igor Dirgantara menyatakan bahwa potensi PDI Perjuangan untuk menjadi oposisi tetap ada, namun tidak menutup kemungkinan partai tersebut juga bisa bergabung dengan pemerintahan. Keputusan akhir mengenai posisi partai ini kemungkinan akan ditentukan pada Kongres PDI Perjuangan berikutnya. Hubungan antara Megawati dan Prabowo dikatakan tidak ada permasalahan, dan Prabowo sendiri saat ini menjunjung tinggi agenda rekonsiliasi untuk persatuan nasional.
Beberapa petinggi PDI Perjuangan juga menyampaikan bahwa Rakernas kali ini tidak akan menentukan apakah partai tersebut akan menjadi oposisi terhadap pemerintahan atau tidak. Kongres PDI Perjuangan kemungkinan akan menjadi penentu apakah partai ini akan bergabung dengan Prabowo atau berada di luar pemerintahan.
Dalam pidatonya, Megawati menyatakan bahwa sikap PDI Perjuangan terhadap pemerintahan ke depan harus dipertimbangkan secara cermat dengan mendengarkan suara dari akar rumput agar demokrasi yang sehat dapat terjaga. Partai ini ditekankan sebagai partai politik yang fokus pada kontrol dan keseimbangan dalam menghadapi politik ke depan.
