Pertemuan internasional terbesar yang membahas isu-isu air secara global, World Water Forum, diadakan di Bali pada 18-25 Mei 2024. Forum ini membahas kebijakan tata kelola air dan sanitasi dunia dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dari berbagai latar belakang. Salah satu contoh keberhasilan yang dibahas dalam forum adalah proyek City of 1000 Tanks di Chennai, India. Proyek ini berhasil mengatasi masalah air seperti banjir, kekeringan, dan polusi dengan mengembangkan Model Keseimbangan Air yang memanfaatkan Solusi Berbasis Alam (NBS) untuk mengelola air hujan dan limbah serta mengisi ulang akuifer bawah tanah.
Penerapan proyek ini tidak hanya mencegah kekeringan akibat perubahan iklim, tetapi juga mengurangi risiko banjir dan menurunkan polusi limbah. Sebelum proyek ini dilakukan, Chennai diprediksi akan mengalami kekurangan air dalam 10 tahun mendatang. Namun, melalui proyek City of 1000 Tanks, masalah pasokan air berhasil diatasi secara holistik.
Selain Chennai, kota lain seperti Hyderabad di India juga menerapkan konsep bangunan ramah lingkungan dengan memanfaatkan daur ulang air. Selain itu, di Belgia, Taman Bisnis Tielt Noord berhasil menerapkan sistem pendaurulangan air untuk pertanian tanpa mengganggu hasil panen untuk ekspor.
Di Indonesia, subak, sistem irigasi tradisional Bali, diperkenalkan sebagai kearifan lokal dalam mengatur pembagian air secara harmonis berdasarkan prinsip Tri Hita Karana dalam agama Hindu.
Melalui World Water Forum ke-10 di Bali, berbagai praktik baik dalam rekayasa air disampaikan untuk mitigasi bencana hidrologi. Air memang merupakan sumber kehidupan, namun pengelolaannya yang tepat menjadi kunci dalam menjaga kesejahteraan manusia. Forum ini mengajak masyarakat global untuk memperhatikan isu air dan menjaga keberlanjutan air bagi kesejahteraan umat manusia.