Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir, meminta pemerintah daerah (pemda) untuk serius dalam melakukan gerakan menanam, terutama bagi daerah yang kondisi wilayahnya cocok untuk penanaman komoditas.
Menurut Tomsi, langkah ini penting untuk mengatasi kenaikan harga beberapa komoditas seperti bawang merah dan cabai merah. Dia menyebut bahwa ada 141 daerah yang mengalami kenaikan harga bawang merah namun belum melakukan gerakan menanam, serta 121 daerah yang mengalami kenaikan harga cabai merah. Selain itu, ada 103 daerah yang mengalami kenaikan harga bawang merah dan cabai merah namun belum melakukan gerakan menanam.
Tomsi menekankan bahwa pengendalian harga tidak bisa hanya mengandalkan tindakan yang bersifat reaktif. Upaya yang terencana dan berkelanjutan, seperti gerakan menanam, perlu dilakukan secara serius oleh pemda.
Data per 20 Mei 2024 menunjukkan bahwa baru 258 daerah yang melaksanakan gerakan menanam secara keseluruhan. Tomsi menilai bahwa hal ini perlu mendapat perhatian serius dari pemda dalam upaya mengendalikan harga komoditas.
Tomsi juga berharap Kementerian Pertanian mendukung berbagai upaya gerakan menanam yang dilakukan oleh daerah, misalnya dalam pemenuhan bibit, pupuk, teknologi, dan lainnya. Dukungan ini diharapkan dapat disampaikan dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah berikutnya.
Rapat tersebut dihadiri oleh sejumlah narasumber seperti Deputi I Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini, Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa, serta Deputi III Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono. Hadir pula secara daring perwakilan dari berbagai kementerian dan lembaga terkait seperti Kementerian Perdagangan, Bulog, Satgas Pangan Polri, TNI, dan Kejaksaan Agung. Kegiatan ini juga diikuti secara daring oleh kepala daerah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) seluruh Indonesia.