Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja mengingatkan kepada aparatur sipil negara (ASN) untuk berhati-hati dalam menggunakan media sosial (medsos) dengan tidak menunjukkan keberpihakan pada pasangan calon tertentu pada pilkada serentak 2024. “Saya rasa ASN harus berhati-hati di media sosial karena memang pelanggaran paling banyak di sana,” kata Rahmat Bagja, di Bandarlampung.
Ia menekankan bahwa pihaknya akan melakukan pengawasan di media sosial agar para ASN tidak melanggar aturan yang akhirnya merugikan diri sendiri. “Banyak macam pelanggaran, misalnya komentar dukung ini dan lain-lain, maka harus hati-hati ASN dalam bermedsos. Biarkan pasangan calon berkampanye ke masyarakat, bukan untuk ASN,” tambahnya.
Rahmat juga memperingatkan tentang kerawanan pilkada serentak 2024 yang berbeda dengan pilkada sebelumnya karena pemungutan suara untuk pemilihan wali kota, bupati, dan gubernur akan dilakukan dalam satu hari pada 27 November mendatang. “Kami mohon bantuan Forum Koordinasi Daerah (Forkopimda), Pak Kapolres, dan Pak Dandim, kami akan meluncurkan indeks kerawanan pilkada (IKP),” katanya.
Selain itu, pengamanan dari aparat penegak hukum (APH) menjadi perhatian tersendiri karena pemilihan wali kota, bupati, dan gubernur dilaksanakan serentak. “Pergerakan bantuan pengamanan akan sangat terbatas karena fokus pada wilayah masing-masing,” jelasnya.
Artikel ini ditulis oleh Dian Hadiyatna dan diedit oleh Laode Masrafi.
