Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengungkapkan dalam sebuah konferensi pers pada Rabu, 8 Mei 2024, bahwa pengiriman bahan bakar yang diharapkan akan masuk ke Gaza telah ditolak. Hal ini mengakibatkan krisis bahan bakar yang dapat mengancam layanan kesehatan di wilayah selatan dalam waktu tiga hari.
WHO telah menyimpan sejumlah pasokan di gudang dan rumah sakit, namun tanpa bantuan tambahan yang signifikan, mereka tidak akan mampu menjaga upaya penyelamatan nyawa yang diperlukan untuk membantu warga Gaza yang terkena dampak serangan Israel.
Meskipun demikian, Tedros menegaskan bahwa WHO tidak akan meninggalkan Rafah dan akan tetap tinggal untuk memberikan bantuan bersama mitra pemberi bantuan lainnya.
WHO sedang mengoordinasikan pekerjaan dari 20 Tim Medis Darurat di Gaza, yang terdiri dari 179 anggota tim internasional dari 30 negara, bekerja sama dengan 800 staf lokal.
Tim-tim ini ditempatkan di 10 rumah sakit yang ada, dan juga telah mendirikan lima rumah sakit lapangan.
