Orangtua seringkali menemukan tinja anak dengan tekstur dan bentuk yang berbeda. Konsistensi tinja dapat memberikan petunjuk apakah pencernaan anak berjalan lancar atau tidak.
Menurut dokter spesialis anak subspesialis gastrohepatologi anak dari RS Pondok Indah, Bintaro Jaya, Frieda Handayani Kawanto, terdapat tujuh tipe konsistensi tinja berdasarkan skala tinja Bristol:
Tipe 1: keras, mirip kacang (sulit dikeluarkan).
Tipe 2: seperti sosis, tetapi masih menggumpal.
Tipe 3: berbentuk sosis, permukaannya retak.
Tipe 4: mirip sosis atau ular, empuk dan halus.
Tipe 5: seperti gumpalan, mudah dikeluarkan.
Tipe 6: permukaan halus, mudah cair, sangat mudah dikeluarkan.
Tipe 7: sama sekali tak berbentuk 100 persen cair.
Tinja yang dianggap normal adalah tipe 3 dan 4, yang berbentuk sosis, permukaannya retak, empuk, dan halus. Jika tinja anak tidak sesuai dengan tipe ini, kemungkinan anak mengalami masalah pencernaan seperti diare atau konstipasi.
Anak yang mengalami konstipasi biasanya memiliki keluhan frekuensi buang air besar yang tidak teratur, disertai tinja yang keras, kering, dan sulit dikeluarkan sehingga menyebabkan nyeri saat buang air besar. Ini bisa menjadi tanda bahwa anak perlu perhatian lebih terhadap kesehatan pencernaannya.