Dokter Handojo Kun Hendrawan, dari Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia (PERDOKI), juga mengatakan bahwa bising dapat menyebabkan dampak sistemik seperti tekanan darah tinggi dan stres, yang sejalan dengan pendapat Yudistira. Pencegahan sangat diperlukan dalam menghadapi masalah ini. Salah satu langkah pencegahan yang dapat dilakukan adalah menggunakan alat pelindung telinga selama berada di lingkungan bising, serta melakukan pemeriksaan telinga secara rutin.
Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Permenaker) Nomor 5 Tahun 2018, disebutkan bahwa bising dianggap sebagai suara yang tidak diinginkan dan berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan pendengar. Bising tidak hanya terbatas pada suara keras, tetapi juga berbagai jenis suara yang tidak diinginkan oleh pendengar.
Menurut Handojo, kebisingan tidak hanya terjadi di jalan raya, tetapi juga dapat ditemui di tempat kerja seperti kantor. Beberapa penyebab bising di tempat kerja antara lain adalah mesin peralatan industri seperti kompresor dan generator, serta peralatan perkakas tangan seperti gergaji mesin, bor listrik, obeng listrik, dan gerinda. Bahkan peralatan manual sederhana seperti palu pun dapat menciptakan suara bising. Oleh karena itu, penting untuk selalu waspada terhadap paparan bising di lingkungan tempat kerja.
