Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, menjelaskan bahwa efek samping dari vaksinasi bukanlah hal baru. Vaksin yang telah mendapat izin edar sudah melalui penelitian keselamatan yang ketat. Menurut Nadia, vaksin AstraZeneca memang harus diberikan dengan hati-hati kepada orang-orang yang memiliki gangguan pembekuan darah.
Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas PP KIPI) juga tidak menemukan adanya kasus trombosis atau pembekuan darah akibat vaksin AstraZeneca di Indonesia. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) juga menyatakan bahwa tidak ada laporan kejadian terkait termasuk kejadian TTS setelah vaksinasi COVID-19 AstraZeneca.
Surveilans aktif terhadap berbagai macam gejala atau penyakit yang dicurigai terkait dengan vaksin COVID-19, termasuk TTS, terus dilakukan oleh Komnas KIPI bersama Kemenkes dan BPOM. Hingga saat ini, tidak ada kasus TTS terkait vaksin AstraZeneca yang dilaporkan di Indonesia.