Puguh Hari Prabowo, seorang saksi dalam kasus Menteri Pertanian periode 2019-2023 Syahrul Yasin Limpo (SYL), mengungkapkan bahwa para pejabat Kementerian Pertanian (Kementan) diminta untuk mengumpulkan uang sebesar Rp1 miliar untuk membiayai kegiatan umrah SYL ke Arab Saudi. Kegiatan umrah tersebut dilakukan oleh SYL pada akhir tahun 2022 selama kunjungan kerja.
Puguh, yang dulunya adalah Bendahara Pengeluaran Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, menjelaskan bahwa ia dan para pegawai lainnya dipanggil untuk mengumpulkan dana tersebut. Masing-masing Direktorat di Kementan diminta untuk mengumpulkan dana sebesar Rp200 juta untuk kegiatan umrah SYL.
Namun, pejabat di Sekretariat Jenderal Kementan tidak ikut dalam pengumpulan dana karena anggaran di sana telah habis. Semua dana yang terkumpul kemudian diserahkan oleh Jamil Baharudin, Kabag Umum Ditjen PSP Kementan, untuk kebutuhan SYL.
SYL sendiri didakwa melakukan pemerasan dan menerima gratifikasi dengan total Rp44,5 miliar dalam kasus dugaan korupsi di Kementan antara tahun 2020 hingga 2023. Tindakan tersebut melibatkan Kasdi Subagyono, Sekretaris Jenderal Kementan periode 2021-2023, dan Muhammad Hatta, Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan Tahun 2023.
Dakwaan tersebut termasuk pelanggaran terhadap Undang-Undang Pemberantasan Korupsi, dan SYL dihadapkan pada Pasal-pasal yang mengatur tentang hal tersebut. Saksi-saksi lain juga telah memberikan kesaksian mengenai permintaan SYL terkait kebutuhan pribadi dan perjalanan dinas yang fiktif.
Artikel ini disusun oleh Agatha Olivia Victoria dan diedit oleh Budi Suyanto.