Hari Thalasemia Sedunia diperingati setiap 8 Mei. Pada tahun 2024, tema yang diusung adalah “Empowering Lives, Embracing Progress: Equitable and Accessible Thalassaemia Treatment for All”. Tema nasionalnya adalah “Memberdayakan Hidup, Mendorong Kemajuan, Pengobatan Thalasemia yang Adil dan Aksesibel untuk Semua”.
Thalasemia merupakan penyakit kelainan darah genetik yang dapat diturunkan dari orangtua ke anak-anak dan keturunannya. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya atau tidak terbentuknya protein pembentuk hemoglobin utama manusia, sehingga sel darah merah mudah pecah dan umur sel darah merah menjadi sangat pendek.
Data global menunjukkan bahwa tujuh sampai delapan persen populasi dunia merupakan pembawa sifat talasemia, dengan sekitar 300 ribu hingga 500 ribu bayi dilahirkan dengan thalasemia mayor setiap tahun. Sebagian besar kasus terjadi di negara berkembang, termasuk Indonesia, di mana tiga sampai 10 persen populasi adalah pembawa sifat talasemia beta dan 2,6 sampai 11 persen adalah pembawa sifat thalassemia alpha.
Diperkirakan sekitar 2.500 bayi lahir dengan thalasemia beta mayor di Indonesia. Jumlah penderita thalasemia terus bertambah di Indonesia, namun Perhimpunan Orangtua Penderita Thalasemia Indonesia mengatakan bahwa hal ini bisa dicegah.